Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan akan ada sekitar 448.000 lowongan pekerjaan hijau (green jobs) yang terbuka dalam lima tahun ke depan. Peluang ini dinilai sebagai kesempatan besar bagi Indonesia untuk memanfaatkan bonus demografi dengan mendorong peningkatan keterampilan (upskilling) dan penyesuaian kemampuan kerja (reskilling).
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Penyelesaian Isu Strategis Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral, M Pradana Indraputra menjelaskan green jobs adalah pekerjaan di bidang yang mengarah pada industri yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Pradana menegaskan, green jobs merupakan tren global yang tidak bisa dihindari dan juga akan terjadi di Indonesia. Dalam lima tahun ke depan, ratusan ribu peluang kerja di sektor ini diperkirakan akan tersedia bagi angkatan kerja muda Indonesia.
“Di ESDM saja, kita perkirakan 5 tahun ke depan itu minimal ada 448.000 green jobs berdasarkan dari rencana pembukaan pembangkit listrik yang berbasis EBT (energi baru terbarukan) dan lain-lain,” jelas Pradana dalam special session Investor Daily Summit (IDS) 2025 di JICC Senayan, Kamis (9/10/2025).
Selain itu, ESDM juga tengah menyiapkan pembukaan green jobs melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2025–2034. Dokumen tersebut disusun dengan mengacu pada Paris Agreement, yang menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai net zero emissions pada 2060 menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Pradana menambahkan, ketersediaan green jobs akan semakin terbuka karena PLN melalui RUPTL akan memprioritaskan energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber utama pembangkit listrik.
“EBT ini harus lebih besar. Di RUPTL PLN nanti dalam 10 tahun ke depan, 70% nanti pembangkit listrik kita adalah renewable energy,” tutur Pradana.
Fenomena green jobs atau pekerjaan ramah lingkungan kini semakin diminati oleh generasi muda, terutama Generasi Z, yang menganggapnya sebagai dream job atau pekerjaan impian pada 2025.
Guru Besar Binus University, Meyliana, menilai kepedulian terhadap isu lingkungan merupakan karakter kuat generasi muda saat ini.
“Mereka sangat peduli dengan lingkungan, berani menyuarakan pendapat, dan menjadikan isu seperti perubahan iklim, waste management, hingga energi terbarukan sebagai bagian dari diskusi aktif mereka,” ujar Meyliana, baru-baru ini.
Source: Beritasatu.com































