Merasa belum mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan dari Tahap satu sampai tiga, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tangerang Raya turunkan bantuan beras sebanyak 2.5 Ton di Tangsel.
Jamal, selaku Rt di wilayah kelurahan Muncul, Kecamatan Setu mengungkapkan, warganya hingga kini belum mendapatkan bantuan dari pemkot Tangsel.
“Kita udah ngedata warga dari awal, tapi sampe kemarin juga belum dapet sembako dari pemkot, ada juga dari swasta, itupun saya ga ngirim data ke mereka, tiba-tiba dateng aja,” ujarnya.
Ia menambahkan, harusnya pemkot yang lebih awal untuk membantu warganya sebelum pihak luar. Karena bagaimana pun pemkot harus lebih memperhatikan warganya.
“Harusnya mah pemkot lebih awal, jangan mempersulit warganya, masa untuk minta bantuan aja susahnya minta ampun,” tambahnya.
Sementara itu Brand Manager ACT Tangerang Raya, Suriadi mengatakan, saat ini kita berada pada situasi yang tidak biasa, wabah covid 19 ini membuat masyarakat miskin secara massive.
“Masyarakat yang memiliki penghasilan tetap tiap bulannya mengalami penurunan penghasilan. Apalagi masyarakat yang kerja srabutan,” ucapnya.
Selain itu Ia juga menjelaskan, aktifitas ekonomi di sektor UMKM juga nyaris lumpuh dan masyarakat mengalami kesulitan, meski hanya sekedar memenuhi kebutuhan makan setiap harinya. Namun hikmahnya adalah kepedulian masyarakat terbangun, semangat gotong royong dan tolong menoIong semakin kuat.
Ini juga menjadi momentum sinergi dan kolaborasi antara regulator dan civil society dalam mengatasi wabah covid 19 dan persoalan social lainnya.
“Saya berharap semoga pemkot dan civil society bisa bergandengan tangan dan membantu masyarakat dengan cepat, karena lambat menolong akan mengakibatkan terjadnya becana kelaparan dan konflik sosial,” pungkasnya(did/RIS).
