Arief Paparkan Penanganan Banjir Kepada Mahasiswa Universitas Indonesia

best paying online slots
3

Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah, didapuk menjadi salah satu narasumber dalam Seminar “Sinergitas Stakeholder Dalam Pengelolaan Banjir di Kawasan Jabodetabek” yang diselenggarakan oleh Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, bertempat di Gedung IASTH Lt. 3, Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (15/1).

Dalam seminar tersebut, Walikota menjelaskan selama lima tahun terakhir, Pemkot telah melakukan beberapa manajemen penanganan banjir salah satunya dengan sumur injeksi.

Sumur injeksi berfungsi mengendalikan air tanah untuk menampung pelimpasan air hujan agar tidak sampai terjadi banjir. Sumur injeksi ini sekaligus berfungsi mengembalikan keberadaan air bawah tanah yang sudah terkuras untuk berbagai kebutuhan.

“Kita coba bangun sumur injeksi, sudah ada di sekolah dan jalan-jalan. Rencanaya tahun ini akan kita bangun 4.000 titik yang tersebar di seluruh wilayah Kota Tangerang,” jelas Walikota.

“Daerah yang sudah ada sumur injeksinya lumayan, surutnya lebih cepat saat ada genangan. Kita ingin sumur injeksi ini bisa menangani limpasan ke drainase dan saluran, karena airnya sudah ditangkap,” tambahnya.

Selain sumur injeksi, lanjutnya, Pemkot juga melakukan pembersihan embung dan situ serta mengoptimalkan pompa-pompa air. Sistem drainase, biopori, hingga tandon juga telah dibangun. Kendati demikian, musibah banjir di awal tahun 2020, terjadi akibat curah hujan yang luar biasa tinggi.

Padahal sebelumnya, jelas Arief, titik banjir di Kota Tangerang telah berkurang dari 33 menjadi hanya tersisa 2 (dua) titik banjir. Oleh karenanya, banjir awal tahun ini menjadi catatan tersendiri bagi Pemerintah Kota Tangerang.

Data menyebutkan untuk wilayah Kota Tangerang, banjir awal tahun 2020, telah melanda 59 kelurahan dengan 294 titik banjir dan Kota Tangerang mengalami total kerugian hingga 1,5 triliun rupiah.

“Ini menjadi catatan bukan hanya untuk kami, tapi juga masyarakat, akademisi, hingga stakeholder untuk bagaimana kita bisa saling berkoordinasi dan bersinergisitas,” terang Arief.

“Ini dua kata yang mudah diucapkan tapi sulit dijalankan, tapi disini intinya sudah bukan wacana tapi harus ada action dari kita agar masalah banjir bisa ditangani,” tukasnya.

Diinformasikan, narasumber lain yang turut hadir diantaranya Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiharto, Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Shomad, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Andi Renald Direktur Penertiban Pemanfaatan Ruang dari Kementerian ATR/BPN, Bambang Hidayah Kepala BBWS Ciliwung-Cisadane dari Kementerian PUPR.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

online private poker

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.