BookTok, Tren Media Sosial yang Hidupkan Kembali Budaya Membaca di Kalangan Gen Z

2
BookTok kini menjadi fenomena global yang menjadi gerakan sosial dalam mengubah cara Gen Z berinteraksi dengan buku. Di tengah arus hiburan digital yang serba cepat, munculnya BookTok justru membuktikan bahwa membaca masih bisa relevan di era sekarang.

Platform ini memadukan dunia literasi dengan sentuhan kreativitas khas media sosial. Dari video ulasan buku berdurasi 15 detik, rekomendasi bacaan dengan visual estetik, hingga curhatan pembaca setelah menamatkan buku yang menyayat hati.

Apa Itu BookTok?

BookTok adalah komunitas di TikTok yang membangkitkan tren membaca lewat video ulasan, kutipan, dan rekomendasi buku yang relatable di kalangan Gen Z.
BookTok mengubah cara anak muda mengenal buku/Foto: Unsplash.com/Rita K

BookTok adalah komunitas besar di TikTok yang berfokus pada dunia buku dan membaca. Melansir Woke Waves, BookTok berawal dari kreativitas pengguna TikTok yang membagikan ulasan singkat, kutipan menyentuh, atau rekomendasi buku dengan gaya yang ekspresif dan relatable. Tagar #BookTok kini memiliki miliaran tayangan dan berhasil menghubungkan pembaca dari berbagai belahan dunia.

BookTok juga menjadi tempat untuk berbagi emosi yang muncul dari pengalaman membaca. Banyak pembuat konten membicarakan karakter favorit mereka, plot twist yang bikin nangis, atau alasan kenapa buku tertentu mengubah hidup mereka. Dari sini, terbentuklah ruang digital yang hangat bagi para pencinta buku muda untuk saling terhubung tanpa batas.

Cara BookTok Mengubah Cara Pandang Gen Z Terhadap Membaca

BookTok menjadikan membaca sebagai aktivitas yang menarik/Foto: Unsplash.com/Haley Hydorn

Dulu, membaca sering dianggap sebagai kegiatan yang membosankan oleh sebagian anak muda. Namun, BookTok berhasil mengubah citra itu. Kini, membaca bukan lagi aktivitas yang dilakukan sendirian dalam diam, melainkan kegiatan yang bisa dibagikan dan dirayakan bersama di dunia maya.

Melalui BookTok, banyak anak muda menemukan kembali kegembiraan membaca tanpa tekanan akademis. Mereka membaca bukan karena tugas, tapi karena rasa penasaran dan koneksi emosional terhadap cerita. Video berdurasi singkat yang menunjukkan reaksi tulus membuat pengalaman membaca terasa lebih manusiawi.

Dari Hobi Jadi Estetika

BookTok menjadikan membaca bukan hanya sebagai hobi, tapi juga gaya hidup estetik yang mencerminkan kepribadian dan identitas Gen Z.
Membaca kini jadi bagian dari gaya hidup estetik berkat pengaruh BookTok/Foto: Unsplash.com/Clay Banks

BookTok membuat aktivitas membaca menjadi lebih menarik. Sudut baca dengan pencahayaan lembut, tumpukan buku warna pastel, hingga outfit saat membaca kini menjadi bagian dari reading aesthetic. Gen Z menciptakan cara baru untuk menikmati buku, yaitu tidak hanya melalui isi cerita, tapi juga melalui suasana dan tampilan yang mereka ciptakan di sekitarnya.

Fenomena ini membuktikan bahwa membaca bisa disesuaikan dengan gaya hidup modern. Banyak pengguna TikTok yang membuat konten bertema a day in my life as a reader atau cozy reading night. Mereka menjadikan buku sebagai elemen identitas diri di media sosial, bukan sekadar hobi pribadi. Buku kini menjadi simbol selera, kepribadian, dan bahkan mood seseorang.

Memperluas Cakrawala Membaca Gen Z

BookTok membuka kesempatan bagi Gen Z untuk mengenal lebih banyak genre dan penulis/Foto: Unsplash.com/Олег Мороз

Melansir The Queen Zone, BookTok memainkan peran besar dalam memperluas preferensi baca Gen Z. Melalui video-video rekomendasi, mereka jadi lebih terbuka pada genre baru, mulai dari fantasy romance, mystery thriller, hingga self-help books yang membahas kesehatan mental. Dengan begitu, BookTok tidak hanya membuat membaca populer kembali, tapi juga lebih inklusif dan beragam.

Banyak pengguna BookTok yang mengangkat buku dari penulis independen atau dari budaya non-Barat, memperkaya wawasan literasi digital. Bahkan sebanyak 68 persen pembaca Gen Z mengatakan bahwa BookTok telah menginspirasi mereka untuk membaca buku-buku yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh mereka.

Membangun Komunitas Membaca Global

BookTok membangun komunitas membaca global yang saling mendukung, berbagi rekomendasi, dan menjadikan literasi lebih inklusif.
BookTok menghubungkan pembaca dari berbagai negara/Foto: Freepik.com/Freepik

Salah satu kekuatan terbesar BookTok adalah kemampuannya membangun komunitas global. Pembaca dari berbagai negara bisa saling berdiskusi, memberi rekomendasi, bahkan mengadakan reading challenge bersama. Sekitar 16 persen pengguna Gen Z melaporkan bahwa mereka mendapatkan teman baru melalui BookTok.

Komunitas ini juga menjadi ruang aman bagi banyak orang yang merasa “berbeda”. Di BookTok, tidak ada yang menilai buku apa yang kamu baca atau seberapa cepat kamu menamatkannya. Semua orang diterima sebagai bagian dari perjalanan literasi bersama. Inilah yang membuat budaya membaca terasa lebih hidup dan manusiawi di era digital.

Melalui platform digital yang kreatif dan ekspresif, BookTok membuat generasi muda menemukan kembali kesenangan membaca, bahkan menjadikannya bagian dari identitas dan gaya hidup mereka. Siapa sangka dari video berdurasi singkat, lahirlah gerakan global yang membuat membaca kembali dicintai oleh jutaan anak muda di seluruh dunia.

Source : www.beautynesia.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.