DKV UPH Hadirkan Sineas dan llustrator, Bahas Makna ‘Representations’ dalam The 5th Film Screening

17
DKV UPH Hadirkan Sineas dan llustrator, Bahas Makna ‘Representations’ dalam The 5th Film Screening,(eky/katakota.com)

Tangerang, Katakota.com — Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Pelita Harapan (UPH) kembali mengadakan The 5th Film Screeningdengan tema rep.re.sen.ta.tion – ‘The Art of Signifiers’ di Ultra XD 2 Cinemaxx Theater, Maxxbox Lippo Village, Tangerang, Rabu (25/7). Talkshow ini menghadirkan Lukman Sardi Actor dan Directorserta Mutia Terian, Creative Director Studio Alva.

Melalui tema ‘Representation’, DKV UPH bertujuan untuk mengarahkan publik pada esensi film yang hakekatnya merepresentasikan pesan. Film dan animasi dapat dilihat sebagai ‘bahasa’ yang mampu menghbungkan dan membangun makna melalui beragam bentuk representasi.

Guna membahas makna ‘Representation’ ini, DKV UPH menghadirkan Talkshow yang berdurasi sekitar 90 menit untuk membagikan pandangan terhadap makna ‘Representation’ dari sudut pandang masing-masing narasumber. Dimoderatori Salima Hakim, S.Sn., M.Hum yang juga dosen DKV UPH, talkshowberlangsung dengan dinamis.

Bagi seorang Lukman Sardi, representation bicara ketika konten suatu karya bisa bicara banyak hal dan dapat dirasakan oleh orang yang melihat, tidak dengan mata saja tapi juga dengan perasaan.

“Dalam perfilman, representasi itu sangat menarik dan dapat muncul melalui banyak hal seperti karakter pemain, tingkah laku, suasana, dan sebagainya,” ungkap Lukman.

Hal senada disampaikan juga oleh Mutia Terian bahwa representation selalu bicara mengenai pesan apa yang mau disampaikan dalam medium yang ada.

Representation tidak hanya sekedar visual yang menarik, tapi konten. Makna yang mampu dibangun secara keseluruhan. Bagi saya, suatu representasi yang menarik adalah karya yang dekat atau berhubungan dengan kehidupan saya,” jelas Mutia.

Tentunya dalam menghasilkan suatu karya dengan representasi yang baik, banyak tantangan dan proses yang perlu dilalui. Baik Lukman maupun Mutia, keduanya menyepakati bahwa riset merupakan proses awal mutlak yang penting dilakukan.

Menurut Lukman film selalu tentang kehidupan, maka perlu riset tentang kehidupan apa yang mau dibawa dalam film. Lukman mengaku ada beragam tantangan yang dihadapi baik memainkan karakter tokoh sejarah atau pun tokoh fiktif, dimana ia harus melakukan riset seperti apa tokoh tersebut dan yang akan dibangun dalam cerita.

“Sebagai seorang aktor, terlebih dulu harus tahu persis seperti apa diri kita, sifat, perilaku, kecendrungan. Mengobservasi diri sendiri, jadi ketika harus memainkan tokoh yang berbeda kita tahu perbedaannya antara tokoh itu dengan diri kita,” papar Lukman.

The 5th Film Screening menampilkan 34 karya mahasiswa baik film pendek maupun animasi yang ditampilkan selama 2 hari pertama untuk melalui proses kurasi. Hingga pada hari ke-3 ditampilkan 15 karya terpilih untuk ditayangkan, yaitu 7 film pendek dan 8 film animasi.

Penulis      : Roy

Editor        : Eky

Uploader    : Cecep R.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.