Jodoh 3 Bujang hasil kolaborasi rumah produksi Starvision dan Rhaya Flicks siap menyapa bioskop. Film yang diangkat dari kisah nyata ini bertabur bintang dari Jourdy Pranata hingga Rey Bong.
Jodoh 3 Bujang mengisahkan tiga bersaudara, Fadly (Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong) yang diminta orang tuanya untuk menikah kembar karena keterbatasan biaya dalam memenuhi tradisi.
Masalah muncul ketika calon istri Fadly tiba-tiba dijodohkan orang tuanya dengan pria yang lebih mapan. Mau tak mau, Fadly harus menemukan pengganti di waktu singkat. Jika tidak, pernikahan kembar terancam batal!
Jourdy Pranata mengaku, peran Fadly dalam film Jodoh 3 Bujang bukan tanpa tantangan. “Tantangannya menyampaikan pesan cerita ini, serta memberi dimensi karakter yang believable. Saya lahir dari keluarga Minang dan tinggal di Jakarta,” katanya.
Dialek Bugis Makassar
“Jadi untuk menggunakan dialek Bugis-Makassar, itu tantangan utamanya. Namun, saya banyak terbantu karena kru maupun pemain juga banyak yang dari Makassar,” bintang film Pengabdi Setan 2: Communion menyambung.
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Kamis (5/6/2025), Jodoh 3 Bujang yang tayang di bioskop mulai 26 Juni 2025 diperkuat performa Barbie Arzetta, Elsa Japasal, Arswendy Bening Swara, Cut Mini, Nugie, hingga Aisha Nurra Datau.
Refleksi Tentang Perjodohan
Jodoh 3 Bujang juga dibekali soundtrack lagu hit seperti “Seberapa Pantas” dari Sheila on 7, “Celengan Rindu” milik Fiersa Besari, dan “Bersamamu” (Jaz Hayat). Produser Chand Parwez Servia optimistis Jodoh 3 Bujang disambut hangat masyarakat Indonesia.
“Digarap dengan baik oleh sineas Arfan Sabran, Jodoh 3 Bujang akan menyajikan kekayaan cerita yang tak hanya membawa tawa, namun juga rasa haru dan refleksi tentang perjodohan, kisah cinta, dan arti sebuah perjuangan,” Chand Parwez Servia menjelaskan.
Menemukan Keberanian
Catatan khusus disampaikan Aisha Nurra Datau, pemeran Rifa dalam Jodoh 3 Bujang. Menurutnya, salah satu sisi menarik film ini yakni bagaimana Rifa dan Fadly, yang secara strata sosial sangat jauh berbeda namun tetap bersahabat.
“Di film ini, kita juga akan melihat bagaimana perjalanan seseorang dalam menemukan keberanian untuk mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya lewat kesempatan kedua dalam persimpangan hidup,” Aisha Nurra Datau menuturkan.
Source : www.liputan6.com