Kasus Santri di Aceh yang Badannya Diolesi Cabai Berakhir Damai

1

Kasus santri yang diduga diusap cabai oleh istri pimpinan pesantren Dayah Darul Hasanah di Aceh Barat berakhir damai setelah melalui tahapan mediasi. Orangtua korban dan perwakilan pesantren sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

“Alhamdulillah, kami berhasil melakukan mediasi. Kami berharap masalah ini bisa diselesaikan dengan baik tanpa perlu melalui jalur hukum,” kata Hendra Saputra, Kepala Bidang Manajemen SDM Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Barat, di Meulaboh, Kamis (10/10/2024)

Ternyata Ada 5 Santri di Aceh yang Disiram Air Cabai, Diracik Istri Pimpinan Ponpes Sendiri Mediasi tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Camat Pante Ceureumen, kepala desa, komite sekolah, Himpunan Ulama Dayah Aceh Barat, serta Nahdlatul Ulama (NU) Aceh Barat.

Mereka bersepakat untuk mengakhiri perkara ini secara damai dan tidak melanjutkannya ke ranah hukum.

Pimpinan Dayah Darul Hasanah, Teungku Hasanuddin, telah meminta maaf kepada ayah kandung santri berinisial T, yakni Raja Sayang, atas tindakan istri pimpinan dayah yang mengolesi cabai ke mulut santri. Raja Sayang juga menerima permintaan maaf tersebut dan sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

“Kami berharap dengan adanya mediasi ini, ke depan pendidikan di dayah tidak lagi menjadi momok bagi masyarakat. Masyarakat harus tetap percaya pada pesantren sebagai tempat yang aman untuk mendidik anak-anaknya,” ujar Hendra Saputra.

Santri Disiram Air Cabai di Aceh Alami Trauma, Kini Dirawat di Rumah Neneknya Hendra menegaskan, tindakan mengoles cabai tersebut adalah kesalahan oknum dan tidak dilakukan secara sengaja kepada santri. Ia juga berharap agar masalah ini tidak mengganggu proses belajar mengajar di pesantren.

Raja Sayang, selaku orangtua santri, menyampaikan ia dan keluarganya telah memaafkan peristiwa tersebut. Ia juga berharap Pesantren Darul Hasanah bisa berkembang lebih baik ke depannya.

“Saya sudah memaafkan, demi kemaslahatan bersama dan karena menjunjung tinggi ajaran agama Islam,” kata Raja Sayang. Ia juga menyatakan akan mencabut laporan pengaduan yang sempat dilayangkan ke Polres Aceh Barat terkait kejadian tersebut. “Akan saya cabut laporan dalam waktu dekat,” tambahnya.

Sebelumnya, dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan dayah dan orang tua santri, Pimpinan Dayah Darul Hasanah, Teungku Hasanuddin, menyampaikan permohonan maaf atas tindakan istrinya yang mengoles cabai sebagai hukuman kepada santri yang ketahuan merokok di lingkungan pesantren pada Senin (30/9/2024).

Selain itu, Raja Sayang juga meminta agar istri pimpinan dayah untuk sementara tidak berperan sebagai pengasuh atau penegak disiplin di pesantren tersebut demi menjaga kenyamanan dan kualitas pendidikan di Dayah Darul Hasanah ke depannya.(kompas.com)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.