Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMENKOMINFO) bekerjasama dengan Siberkreasi aktif berkolaborasi dalam menyelenggarakan kegiatan Webinar Literasi Digital dengan mengangkat topik utama Makin Cakap Digital.
Kegiatan webinar ini dilaksanakan pada hari ini, Jumat 24 Juni 2022 dengan jumlah peserta yaitu 78 orang. Webinar ini mengangkat tema “Transaksi Aman Melalui Dompet Digital” yang ditujukan untuk segmentasi kelompok masyarakat dan atau komunitas DKI Jakarta, Banten, dan sekitarnya.
Webinar tersebut berlangsung pada pukul 09:00 hingga 11:00 WIB dengan diisi oleh tiga narasumber yang membawakan berbagai materi terkait tema “Transaksi Aman Melalui Dompet Digital”, ketiga narasumber tersebut adalah Abdurrahman Hamas Nahdly selaku Ketua Divisi Program dari Siberkreasi, Chyntia Andarinie selaku Freelance KOL Specialist, dan Afiyati S.Si., M.T selaku “Dosen Teknik Informatika, Universitas Mercu Buana dan Anggota REDAXI.
Ketiga narasumber tersebut hadir untuk memberikan banyak informasi menarik terkait aman dalam bermedia digital. Hampir setiap tahunnya angka pengguna internet naik 1% setiap tahunnya, namun sayangnya Indonesia masih minim kecakapan digital. Contoh yang membuktikan literasi digital masyarakat Indonesia masih rendah yaitu masih banyaknya pengguna media sosial yang menggunakan untuk memberikan ujaran kebencian, perundungan, dll.
“Kita harus belajar untuk literasi digital, karena didalam ruang digital terdapat berbagai macam bentuk karakter orang dan juga berbagai usia.” Ujar Abdurrahman Hamas Nahdly selaku narasumber kegiatan webinar literasi digital.
Individu yang sudah cakap bermedia digital dinilai sudah mampu mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital.
Disisi lain, Chyntia Andarinie mengungkapkan bahwa tingginya aktivitas digital juga membuka potensi buruk, seperti penipuan dan pencurian akun. Sehingga diperlukan pemahaman masyarakat terkait keamanan digital.
Chyntia Andarinie dan kedua narasumber lainnya sepakat bahwa kehidupan manusia di era digital memberikan perubahan gaya hidup yang serba digital begitupun dengan perubahan dalam kebiasaan bertransaksi jual beli. Sehingga masyarakat dihimbau untuk dapat memahami tentang keamanan digital.
Keamanan digital penting untuk dilakukan guna mengamankan perangkat digital pribadi, mengamankan identitas digital, mewaspadai penipuan digital, memahami rekam jejak digital, dan terkait keamanan digital bagi anak.
Afiyati, S.Si., M.T menambahkan bahwa ada beberapa tips dalam menjaga keamanan dompet digital, diantaranya yaitu pilih aplikasi dompet digital yang aman, rutin cek riwayat transaksi, jaga data pribadi, selalu waspada akan tautan ataupun telfon asing.
Kehadiran e-wallet di masyarakat membuat transaksi jauh lebih cepat, efektif, dan efisien. Namun, menurutnya masyarakat juga harus bijak dalam mengelola e-wallet agar tidak terjerumus dalam pemborosan, manfaatkan promo e-wallet yang terbesar dan isi dompet digital jika akan diperlukan saja.
Namun, kemudahan dalam bertransaksi juga memberikan beberapa ancaman seperti email Phising dan web phising. Sebagai salah satu contoh terjadinya web phising yaitu pelaku cybercrime menggunakan domain yang hampir mirip dengan aslinya. Sehingga masyarakat diharuskan untuk tetap waspada dan selalu cek kembali apakah email tersebut atau tautan yang dibagikan kepada email, benar berasal dari web yang berasal dari perusahaan atau organisasi yang resmi.
Tips aman bermedia digital : selalu cek siapa pengirim email, jangan asal klik website atau link terlampir yang ada pada email, pastikan keamanan website yang diakses, gunakan browser versi terbaru untuk menjaga keamanan privasi data diri, cek akun online Anda secara rutin, gunakan two-factor authentication, lakukan scan malware secara berkala.
Sebagai penutup, ketiga narasumber hari ini sepakat bahwa tidak ada yang aman 100% di dunia digital, yang bisa kita lakukan adalah mengurangi risikonya sedapat mungkin. Keamanan berbanding terbalik dengan kemudahan, sedikit ribet dan waspada akan membuat kita lebih aman di dunia digital. Selalu berpikir kritis, dan tidak mudah percaya dengan semua yang kita dapat di internet apalagi sumber yang tidak jelas.
Adapun materi literasi digital ini didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yaitu Etis Bermedia Digital, Aman Bermedia Digital, Cakap Bermedia Digital dan Budaya Bermedia Digital. Webinar ini terbuka untuk seluruh masyarakat yang aktif dalam komunitas di DKI Jakarta dan Banten.
Masyarakat dapat mengakses informasi terkait kegiatan webinar literasi digital ini melalui laman https://event.literasidigital.id/ .(dit/rs)