PT Bank Amar Indonesia Tbk terus berkomitmen dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Upaya tersebut selaras dengan fokus strategis pemerintah Indonesia menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi.
Hal ini tercermin dari penyaluran kredit bank mencapai Rp2,8 triliun per Juni 2024. Sebagian besar pertumbuhan ini didorong oleh pembiayaan ke sektor UMKM, yang secara langsung mendukung tujuan pemerintah Indonesia dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
SVP Finance Amar Bank David Wirawan menjelaskan, Amar Bank juga fokus mengembangkan solusi keuangan inovatif yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan bisnis ini. Salah satu inisiatif utamanya adalah pengembangan layanan Embedded Banking.
“Solusi Embedded Banking dirancang untuk menyediakan alat dan layanan keuangan yang terintegrasi langsung ke dalam platform mitra, memungkinkan UMKM untuk mengelola kebutuhan perbankan mereka dengan lebih efisien dan aman,” jelasnya.
Lanjut David, dengan menyederhanakan transaksi, memberikan akses kredit yang lebih mudah, serta mengintegrasikan layanan perbankan ke dalam operasional bisnis sehari-hari, Amar Bank membantu UMKM mengatasi hambatan keuangan dan mempercepat pertumbuhan mereka.
Diketahui, hasil laporan terkini FAC Sekuritas Indonesia menunjukan bahwa Amar Bank terus memperkuat kepercayaan pasar dengan kinerja keuangan yang solid pada Q2-2024. FAC Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi “BUY” dengan target harga 12 bulan di Rp294, target harga tersebut mencerminkan potensi kenaikan sebesar 31% dibandingkan harga saham AMAR pada penutupan pasar tanggal 30 Agustus 2024, yang sebesar Rp224.
FAC Sekuritas menilai, dengan fokus kuat pada pembiayaan UMKM, Embedded Banking, dan inovasi perbankan digital, Amar Bank berada pada posisi yang tepat untuk mendukung tujuan pertumbuhan ekonomi Indonesia, sekaligus menawarkan imbal hasil yang menarik bagi para investor.