Setahun Perjalanan, Kemendikdasmen Catat Capaian Nyata Pendidikan Bermutu untuk Semua

1

Selama satu tahun perjalanannya, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mencatat berbagai capaian yang menunjukkan pendidikan Indonesia kian merata dan berkualitas.

Melalui langkah strategis dalam pemerataan akses, peningkatan mutu pembelajaran, serta penguatan tata kelola, Kemendikdasmen terus mendorong terwujudnya sistem pendidikan yang inklusif dan berkeadilan di seluruh daerah.

Dalam Taklimat Media bertema “Gerak Cepat Pendidikan Bermutu untuk Semua” di Jakarta, Rabu (22/10/2025), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memaparkan berbagai capaian dan terobosan yang telah dicapai kementeriannya selama satu tahun terakhir.

“Prinsipnya, satu tahun ini adalah landasan kami untuk bekerja lebih baik lagi, modal kami untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat, memperbaiki yang kurang, dan menyempurnakan yang sudah berjalan,” ujar Abdul Mu’ti dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (23/10/2025).

Salah satu capaian utama Kemendikdasmen adalah program Revitalisasi Satuan Pendidikan.

Dari target awal 10.440 sekolah, kini kerja sama telah diperluas hingga 16.140 satuan pendidikan dengan total anggaran Rp 16,9 triliun.

Pelaksanaan program dilakukan melalui sistem swakelola dan menyerap lebih dari 350.000 tenaga kerja, memberikan manfaat ganda bagi sektor pendidikan dan ekonomi daerah.

Kemendikdasmen juga memperkuat digitalisasi pembelajaran melalui distribusi Interactive Flat Panel (IFP), pelatihan guru, serta pengembangan platform Rumah Pendidikan.

Melalui platform tersebut, kementerian membangun ruang pembelajaran yang modern dan memperoleh banyak penghargaan karena menjadi terobosan untuk mendorong masyarakat berpartisipasi dalam mendukung kebijakan pendidikan.

Selain itu, untuk peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru, Kemendikdasmen meluncurkan program beasiswa bagi 12.500 guru yang belum memiliki kualifikasi Diploma IV (DIV) atau Strata 1 (S1), masing-masing sebesar Rp 3 juta per semester. Pada 2026, program ini akan diperluas hingga 150.000 penerima.

Di sisi lain, program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025 dengan target 600.000 guru telah terpenuhi dan tahun depan akan menjangkau hingga 808.000 guru di seluruh Indonesia.

Penyaluran tunjangan sertifikasi kini juga dilakukan langsung ke rekening guru, sehingga lebih transparan dan efisien.

Dengan tunjangan sertifikasi guru non-aparatur sipil negara (ASN) sebesar Rp 2 juta per bulan, dan guru ASN sebesar gaji pokok.

Selain itu, insentif bagi guru honorer juga menjadi perhatian. Pada 2025, sebanyak 300.000 guru honorer telah menerima insentif sebesar Rp 300.000 per bulan, yang pada tahun depan akan dinaikkan menjadi Rp 400.000 per bulan.

Untuk penguatan kompetensi guru, Kemendikdasmen telah melatih sebanyak 14.822 fasilitator pembelajaran mendalam untuk mendampingi 211.844 guru di 65.300 sekolah.

Pembelajaran berbasis teknologi seperti coding dan kecerdasan artifisial (AI) juga diperluas untuk menjawab tantangan era industri 4.0 dan masyarakat 5.0.

Mulai program Wajib Belajar 13 Tahun

Pada 2025 juga ditetapkan menjadi awal pelaksanaan program Wajib Belajar 13 Tahun yang bekerja sama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT).

Dukungan terhadap program tersebut juga diperkuat melalui perluasan Program Indonesia Pintar (PIP) hingga jenjang taman kanak-kanak.

Selain itu, Tes Kemampuan Akademik (TKA) tingkat sekolah menengah atas (SMA) akan dilaksanakan pada 3–9 November 2025, diikuti 3,5 juta siswa termasuk peserta didik berkebutuhan khusus.

Menanggapi hal itu, Abdul Mu’ti mengatakan bahwa ujian tersebut dirancang inklusif dan humanis untuk memetakan mutu pendidikan, meningkatkan prestasi, sekaligus mendorong semangat belajar siswa di seluruh Indonesia.

Sementara di bidang kebahasaan, Kemendikdasmen terus berupaya memperluas pengakuan global terhadap bahasa Indonesia.

Setelah ditetapkan sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO, program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) kini telah hadir di 57 negara.

“Berkat publikasi teman-teman media, Kemendikdasmen oleh berbagai lembaga dinilai sebagai kementerian yang memiliki komunikasi publik yang sangat baik,” tutur Abdul Mu’ti.

Apresiasi dari Komisi X  Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Hetifah Sjaifudian menyampaikan apresiasi atas capaian Kemendikdasmen selama satu tahun perjalanannya.

Ia menilai Kemendikdasmen adalah salah satu kementerian terbaik dalam hal komunikasi publik.

Selain itu, ia juga menyoroti program revitalisasi satuan pendidikan yang menjadi terobosan nyata Kemendikdasmen.

“Pak Menteri sudah berhasil membuktikan, dan saya melihat langsung di lapangan betapa senangnya mereka. Metodenya juga diubah, bukan hanya sekadar memberikan revitalisasi, tapi juga memberikan kepercayaan kepada satuan-satuan pendidikan,” pungkas Hetifah.

Berbagai capaian tersebut menjadi bukti konsistensi Kemendikdasmen dalam memperluas akses, meningkatkan mutu, dan membangun sistem pendidikan yang lebih inklusif.

Ke depan, Kemendikdasmen bertekad melanjutkan langkah menuju pendidikan berkualitas yang memberdayakan setiap anak Indonesia untuk tumbuh, belajar dan berdaya saing di masa depan.

Source: Kompas.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.