Dari Sekolah hingga Sembako: Program 3G Tangerang Menjawab Kebutuhan Warga

2
Wali KOta Sachrudin saat mengecek program sembako murah

Pagi itu, antrean warga terlihat rapi di sebuah balai warga di Kota Tangerang. Di tangan mereka, kupon sembako murah. Di tempat lain, seorang ibu mengantar anaknya berangkat sekolah dengan seragam baru hasil bantuan pemerintah. Sementara di kawasan industri, lulusan pelatihan kerja baru saja menandatangani kontrak kerja pertamanya. Potret-potret kecil ini menjadi gambaran bagaimana Program 3G (Gampang Sekolah, Gampang Kerja, dan Gampang Sembako) dijalankan Pemerintah Kota Tangerang.

Program yang digagas Pemkot Tangerang ini dirancang untuk menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat. Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menegaskan bahwa 3G bukan sekadar program administratif, melainkan upaya nyata menghadirkan negara di tengah kehidupan warga.

“Kami ingin masyarakat merasakan bahwa pemerintah hadir sejak dari bangku sekolah, saat mencari pekerjaan, hingga ketika memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,” ujar Sachrudin.

Gampang Sekolah: Menjaga Asa Anak Tangerang

Bagi Pemkot Tangerang, pendidikan menjadi fondasi utama. Melalui program Gampang Sekolah, pemerintah daerah menyalurkan bantuan pendidikan kepada puluhan ribu siswa dari keluarga kurang mampu. Bantuan tersebut meliputi beasiswa, perlengkapan sekolah, hingga fasilitasi pendidikan kesetaraan melalui PKBM bagi warga yang sempat terputus sekolah.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Ruta Ireng mengatakan program ini berkontribusi nyata dalam menekan angka putus sekolah.

“Kami tidak ingin faktor ekonomi menjadi alasan anak-anak Tangerang kehilangan masa depan. Pendekatan kami bukan hanya bantuan, tetapi juga pendampingan berkelanjutan,” katanya.

Program ini juga menyasar pendidikan nonformal, membuka kembali akses belajar bagi warga dewasa melalui Paket A, B, dan C, sehingga pendidikan dapat dirasakan lintas usia.

Gampang Kerja: Dari Pelatihan ke Dunia Industri

Di sektor ketenagakerjaan, Gampang Kerja menjadi jawaban atas tantangan pengangguran perkotaan. Pemkot Tangerang mengintegrasikan pelatihan kerja, sertifikasi kompetensi, pemagangan, hingga penempatan kerja dalam satu ekosistem layanan.

Hingga kini, puluhan ribu pencari kerja telah mengikuti program pelatihan berbasis kebutuhan industri. Pelatihan difokuskan pada keahlian yang dibutuhkan dunia usaha, mulai dari manufaktur, jasa, hingga ekonomi kreatif. Hasilnya, ribuan peserta berhasil terserap ke dunia kerja atau memulai usaha mandiri.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang Ujang Hendra Gunawan menyebutkan bahwa kunci keberhasilan program ini terletak pada kolaborasi.

“Kami menjalin kerja sama erat dengan kawasan industri dan pelaku usaha. Pelatihan yang kami berikan langsung disesuaikan dengan kebutuhan pasar,” ujarnya.

Gampang Sembako: Menjaga Daya Beli Warga

Sementara itu, di tengah fluktuasi harga pangan, program Gampang Sembako menjadi bantalan sosial bagi masyarakat. Pemkot Tangerang secara rutin menggelar operasi pasar, bazar murah, dan gerakan pangan murah di berbagai wilayah.

Sepanjang pelaksanaannya, ratusan ribu paket sembako telah disalurkan kepada warga, khususnya kelompok rentan. Program ini berperan menjaga daya beli masyarakat sekaligus membantu pemerintah daerah menekan laju inflasi, terutama menjelang hari besar keagamaan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Tangerang Suli Rosadi menilai program ini efektif menjaga stabilitas pasokan.

“Distribusi kami lakukan secara terukur dan merata, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan warga,” katanya.

Menjadi Kebijakan yang Membumi

Bagi Wali Kota Sachrudin, keberhasilan Program 3G terletak pada dampak langsung yang dirasakan masyarakat. Ke depan, Pemkot Tangerang berkomitmen memperluas jangkauan dan memperkuat sinergi lintas sektor agar program ini berkelanjutan.

“Pembangunan harus membumi. Ketika masyarakat bisa sekolah dengan layak, bekerja dengan bermartabat, dan memenuhi kebutuhan pokok dengan terjangkau, di situlah tujuan pembangunan tercapai,” ujar Sachrudin.

Di Kota Tangerang, Program 3G perlahan menjelma bukan sekadar kebijakan, tetapi bagian dari keseharian warga—menghubungkan sekolah, pekerjaan, dan dapur dalam satu rangkaian kesejahteraan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.