Katakota.com– Pemkot Tangsel melalui Dinas Pekerjaan Umum memperbaiki jalur pejalan kaki khusus penyandang disabilitas atau Guiding Block yang menabrak tiang, utilitas dan pohon di trotoar Jalan Ciater raya.
Kepala dinas Pekerjaan Umum kota Tangerang Selatan, Retno Prawati mengatakan, bahwa kontraktor yang mengerjakan trotoar di jalan Ciater sedang membetulkan jalur penyandang Diaabilitasnya.
“Ini kontraktornya sedang membetulkan jalur Disabilitasnya saya ngga bisa mastikan selesainya kapan, tapi sedang berjalan,” katanya.
Dikatakan Retno, nantinya jalur kuning untuk penyandang disabilitas atau guiding block akan di belokan menghindari tiang atau utilitas dan pohon yang berada di trotoar tersebut.
“Nanti jalur kuningnya di belokan menghindari tiang dan pohon, saat ini masih pemeliharaan kontraktor dan akan dibenarkan sama kontraktornya” ujarnya.
Sebelumnya diketahui masyarakat mempertanyakan pembangunan jalur disabilitas yang masih menabrak tiang,utilitas dan pohon di trotoar jalan Ciater.
“Ini ketidak berpihakan kontraktor dan pengawas pembangunan dari pembuatan trotoar di jalan tersebut, apalagi urban plannernya, apa dia tidak tau kalau itu membahayakan orang lain,” kata ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, Rabu (24/1/2018).
Menurut Alfred dalam membangun itu, pasti ada pengawas dari pembangunan. Kalau seperti ini, guiding block atau garis kuning untuk jalur disabilitas hanya untuk pelengkap saja.
“Kan dia tidak melihat ada konflik di trotoar seperti jalur disabilitas terbentur dengan pohon atau tiang dan utilitas, itu seharusnya dibuat skema apakah guiding blocknya yang di belokan atau utilitasnya yang dipindahkan,” paparnya.
Alfred sangat menyayangkan jika pembangunan trotoar tidak sepenuhnya, karena ini dibangun untuk pejalan kaki dan jalur kuning atau guiding block ini untuk penyandang disabilitas.
“Kontraktornya bisa dipidanakan itu, karena membahayakan fungsi. Undang undang jalan dan lalu lintas itu kan ada, barang siapa yang membahayakan jalan dan pelengkap jalan, nah pelengkap jalan itu kan trotoar,” ujarnya.
Menurut Alfred, Koalisi Pejalan Kaki tidak mempermasalahkan siapapun yang membangun trotoar,namun yang terpenting dikerjakan secara baik dan benar.
“Ini juga minimnya transparansi pada saat sebelum adanya design trotoarnya, pratendernya sampai ke pelaksanaannya, itu harusnya dibuka saja ke publik agar publik juga bisa memonitor,” tandasnya.(dit)


























