LUMA Hadirkan Pengalaman Bersantao yang Bangkitkan Rasa, Suasana, dan Perasaan

1

LUMA bukan sekadar tempat untuk makan malam. Ini adalah tempat yang bisa kamu rasakan. Terletak di sepanjang Batu Bolong, restoran bernuansa Mediterania ini berpadu dengan suasana Canggu, lewat makanannya, desainnya, musiknya, dan orang-orangnya. Ini adalah restoran di mana segalanya saling terhubung; setiap detail terasa dibuat dengan tujuan, namun tetap mengalir alami tanpa kesan dipaksakan.

Di baliknya ada dua chef yang tahu bagaimana membuat kesederhanaan terasa hidup, Cameron Emirali dari 10 Greek Street di London dan Kieran Morland, yang dikenal lewat Merah Putih dan Sangsaka. Bersama-sama, mereka menciptakan sesuatu yang sederhana sekaligus penuh petualangan, memadukan kehangatan Eropa Selatan dengan jiwa Bali.

Menu di LUMA selalu berubah, menyesuaikan dengan bahan-bahan segar dan musim yang sedang berlangsung. Kamu mungkin akan menemukan udang bungkus rumput laut dengan romesco dan kacang kenari, atau risotto lobster batik yang dipadukan dengan bunga zucchini dan mentega cabai. Setiap hidangan menceritakan kisah tentang bahan-bahan lokal — seperti pucuk pakis, daun singkong, dan jantung pisang, yang dihidupkan kembali dengan sentuhan Mediterania.

Menu beragam dengan ambience yang sempurna

Di tengah ruangan, ada dapur terbuka tempat para chef bekerja. Dari sana, kamu bisa melihat mereka memanggang di atas arang dan oven kayu, sementara aroma asap dan mentega perlahan memenuhi udara. Rasanya autentik, hangat, dan penuh kehidupan.

Ruangannya sendiri terasa seperti sebuah perjalanan. Dirancang oleh Design Assembly, LUMA menempati bangunan yang dulunya adalah sebuah vila — kini dihadirkan kembali dengan lengkungan berwarna putih, lantai mosaik marmer, dan pancaran cahaya alami yang membuat segalanya terlihat lebih lembut. Tempatnya cukup luas untuk terasa hidup dan sosial, namun tetap intim dan personal — entah kamu duduk di bar, di ruang makan, atau bersantai di sunken lounge dengan segelas koktail di tangan.

Tempat di mana semuanya bersatu

Seiring berjalannya malam, suasana di LUMA pun berubah. Cahaya mulai meredup, DJ mengambil alih, dan percakapan perlahan menyatu dengan irama musik. Energinya pun berganti — bukan lagi sekadar tentang makan malam, tapi tentang menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar.

Bagi Emirali dan Morland, itulah inti dari semuanya. “Kami ingin menciptakan tempat dimana semuanya — makanan, desain, musik, dan orang- orang — saling terhubung dengan alami,” ujar Kieran. “Tempat di mana kamu tidak hanya datang untuk makan, tapi juga untuk tetap tinggal, berbincang, dan rasakan momennya.”

Itulah LUMA — sebuah restoran yang menawarkan lebih dari sekadar hidangan di atas piring. Ini adalah sebuah pengalaman menyeluruh, dibentuk oleh rasa, irama, dan suasana — serta oleh jiwa Canggu yang begitu khas dan tak terlupakan.

Source : www.fimela.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.