Menteri Sosial atau Mensos Syaifullah Yusuf mengunjungi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, datang dengan mobil dinas yang dikawal petugas dan sampai di RSIJ Jakarta sekitar pukul 12.47 WIB, Minggu (9/11/2025). Dia mengenakan baju koko putih dengan peci hitam turun dari mobil hitam dengan nomor B 1877ZZR.
Sewaktu turun dari mobil, Gus Ipul langsung disambut oleh pihak RSIJ Cempaka Putih dan langsung menuju pintu masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut.
Ia menyapa wartawan yang sudah berkerumun menunggu kehadiran dirinya.
“Nanti ya, saya masuk ke dalam dulu,” ujar Mensos Gus Ipul, melansir Antara, Minggu (9/11/2025).
Sebanyak 67 pasien korban ledakan di SMAN 72, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat 7 November 2025 sudah pulang dari rumah sakit pada Ahad pagi pukul 08.00 WIB.
Dari data di Pos Pelayanan di RSIJ Cempaka Putih tercatat total dari 96 korban ledakan dan 67 orang sudah pulang ke rumahnya masing. Sisanya 29 orang korban masih dalam perawatan di sejumlah rumah sakit di kawasan Cempaka Putih.
Untuk RSIJ Cempaka Putih total ada 14 pasien yang masih dirawat. Kemudian di RS Yarsi ada 14 pasien juga yang masih mendapatkan perawatan medis. Seorang pasien korban ledakan dirawat di RS Pertamina Jaya.
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan di Tanggung Pemerintah
Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjenguk para korban ledakan SMAN 72 Jakarta Utara yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kepada para korban, Gus Ipul memastikan atas nama pemerintah, Kementerian Sosial akan memberi tiga jenis bantuan.
“Pertama, perlindungan dan jaminan sosialnya, maka termasuk dari soal biaya, pengobatan, segala macam, pasti ini akan ditanggung oleh pemerintah,” kata Gus Ipul seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu 8 November 2025.
Kedua, lanjut dia, Kemensos juga bakal memberi bantuan berupa rehabilitasi medis dan sosial. Ketiga, akan dilakukan asesmen terhadap para korban untuk mendapat bantuan pemberdayaan.
“Pendamping kami yang akan menindaklanjuti, melakukan asesmen, kemudian memberikan dukungan yang diperlukan. Orang tuanya akan kita ajak dialog, kemudian siswa-siswanya juga akan kita ajak bicara, kebutuhan apa yang paling mendesak dan yang paling dibutuhkan,” jelas Gus Ipul.
Janjikan Penanganan Terbaik
Kepada para korban dan orang tua mereka, Gus Ipul berdialog dan bercerita tentang ledakan yang terjadi saat salat Jumat di masjid sekolah dilangsungkan.
“Kami berdialog dengan para orangtuanya, kami berdialog juga dengan pasien-pasiennya, dan Alhamdulillah ya, kami bisa mendengarkan apa yang mereka ceritakan dengan baik dan mereka optimis untuk bisa segera sehat karena mendapatkan penanganan yang baik,” ujar Gus Ipul.
Meski dapat berkomunikasi, namun Gus Ipul menegaskan mereka belum bisa banyak menceritakan peristiwa secara detail karena masih fisik dan mentalnya belum stabil.
Saat ini, sebanyak 15 pelajar masih dirawat di Rumah Sakit Yarsi. Satu korban di antaranya mengalami luka berat dan mendapatkan perawatan di ruang ICU, sedangkan 14 korban lainnya dirawat di ruang biasa.
Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Sudah Sadar, Masih Dirawat Intensif Usai Operasi Kepala
Polisi memastikan terduga pelaku ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, sudah sadar. Saat ini, dia masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, fokus utama tim medis dan kepolisian saat ini adalah memulihkan kondisi fisik dan psikis terduga pelaku, yang diketahui masih berstatus anak.
“Masih dalam perawatan dan kondisinya sudah sadar,” kata dia, Sabtu 8 November 2025.
Budi menuturkan, terduga pelaku mengalami luka di bagian kepala dan telah menjalani operasi. Meski sudah sadar, proses pemulihan dilakukan secara bertahap.
“Luka di bagian kepala dan ada luka goresan. Iya menjalani operasi, pada bagian kepala ya,” ujar dia.
“Sudah sadar, tapi kan harus pelan-pelan karena kan bentuk perlukaan juga masih berat jadi kita harus sama-sama perhatikan dulu pemulihan fisik medis, termasuk psikis yang bersangkutan,” tambah dia.
Budi menambahkan, terduga pelaku kini berada dalam ruang perawatan intensif. “(ICU) lebih kurang seperti itu,” ucap dia.
Source: Liputan6.com


















:strip_icc()/kly-media-production/medias/5406939/original/010622700_1762651585-fb366d1c-9e79-410a-b7bc-45dd33d97010.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5406940/original/071087300_1762651585-9f8b9923-0c72-4c9f-a292-0885ea70ef42.jpg)












