Peringati Hari Sumpah Pemuda, Akar Jeruji Ajarkan Seni Jalanan di LPKA Tangerang

22

TANGERANG, Katakota.com – Stigma negatif kerap kali menghantui para penghuni lembaga pemasyarakatan, tak terkecuali mereka yang masuk ketika masih usia anak-anak. Mereka kerap dianggap tak memiliki masa depan, sehingga saat keluar dari lapas kesulitan untuk mendapatkan pendidikan formal dan pekerjaan.

Di sisi lain, pendidikan serta pekerjaan tak terbatas pada hal-hal berbau formal. Ada bidang dimana pengalaman dan ketekunan adalah kunci yang akhirnya bisa dijadikan sebagai mata pencaharian di masa depan seperti seni dan aktivitas jalanan.

Berangkat dari hal tersebut, local brand Urbain Inc dan Karya Adalah Doa berinisiatif mengadakan “Akar Jeruji” yang dilakukan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Tangerang. Rabu, (16/10/2019). Acara yang juga bagian dari Hari Sumpah Pemuda ini berupa gerakan anak muda yang diharapkan menguatkan andikpas dalam bidang seni dan aktivitas jalanan.

Dalam acara tersebut, terdapat sejumlah mentoring bidang seni dan aktivitas jalanan, seperti Breakdance, Bian “Kreate”; Streetball, Rico “Spinboy”; Skateboard, Satria Vijie; Hip-hop, Tuan Tigabelas; T-Shirt printing, Mohan Hazian Thanksinsomnia dan Fiyan Shining Bright; Street art, Gardu House; Ilustrasi, Hari Prast; hingga DJ, Trigger Management.

Rico, founder Urbain Inc mengungkapkan, ia dan Hari optimis jika semua rakyat Indonesia punya hak yang sama untuk menjadi putra terbaik bangsa.

“Acara ini memberi harapan dan inspirasi kepada anak-anak untuk ikut berkontribusi pada masyarakat ketika sudah keluar dari lapas,” katanya.

Sementara itu, Hari mengungkapkan, acara ini dapat membekali anak-anak dengan keahlian di luar pendidikan formal yang diberikan saat ini, terutama dalam bidang kesenian dan aktivitas jalanan.

Aktivitas mentoring dan makna sumpah pemuda

Akar Jeruji memberikan kesempatan bagi para pelaku profesional di bidang seni dan aktivitas jalanan untuk memberikan mentoring kepada penghuni lapas anak. Mentoring dilakukan agar anak-anak tersebut dapat memiliki bekal setelah keluar dari tempat tersebut.

Berikut beberapa sesi mentoring serta makna sumpah pemuda bagi masing-masing pegiat seni dan aktivitas jalanan di Akar Jeruji.

– Street Art Graffiti

Dalam sesi mentoring, Garduhouse berbagi tentang teknik, serta membuat graffiti bersama dengan penghuni lapas anak. Menurut Budi, perwakilan dari Garduhouse, ia cukup terkesan melihat anak-anak di tempat tersebut sudah mengetahui graffiti serta menguasai teknik seni jalanan tersebut.

Sementara gambar yang dibuat bersama bertuliskan “Never Give Up”. Tulisan yang dibuat dengan perasaan senang itu diharapkan membuat mereka tetap kuat dan semangat ke depannya.

“Akar Jeruji mungkin salah satu cara untuk kami berbagi pengetahuan tentang graffiti terlebih kegiatannya positif dan menarik,” ujar Budi.

Sementara itu, bagi Garduhouse, Sumpah pemuda mungkin terdengar “klise”. Namun, jika direlevansikan dengan semangat zaman sekarang, maka Sumpah Pemuda menjadi bahan kita untuk merenung dan tidak hanya diam.

“Karena dunia memang tidak sedang baik-baik saja,” katanya.

– Rap

Dalam acara Akar Jeruji, Tuan Tigabelas mengenalkan basic menulis lirik dalam rap dengan tema keseharian mereka, kemudian mengaplikasikannya ke dalam suatu irama. Ia juga mengenalkan teknik bercerita yang ringan dengan diiringi musik.

Setelah itu, anak-anak di diminta mencoba di depan kelas dengan lirik yang mereka buat.

“Saya ikut acara ini karena menurut saya, hiphop (rap) bisa jadi suatu wadah teman-teman di LPKA untuk menuangkan apa yang mereka rasakan, membantu mereka melewati masa masa sulit dengan cara menulis dan musik,” ujar Tuan Tigabelas.

Sementara itu, makna sumpah pemuda untuk Tuan Tigabelas adalah sebagai pengingat bahwa sebagai pemuda Indonesia, masing-masing dari kita bisa menjadi apa saja yang diinginkan tanpa meninggalkan identitas.

Tuan Tigasbelas juga percaya bahwa pemuda adalah mesin utama yang bisa membawa indonesia ke arah yang lebih baik.

“Hal itu yang membuat saya sangat yakin, terlepas apa pun yang dilakukan oleh anak-anak ini yang akhirnya membuat mereka ada di lapas, mereka tetap punya kesempatan yang sama dengan anak anak lain untuk menentukan masa depan mereka sendiri, mengembangkan sayap dan mengejar cita cita,” katanya.

– Skateboard

Anggota Komunitas Akar Jeruji mengajari anak binaan di LPKA Klas II Kota Tangerang, Senin (28/10). Beragam kegiatan seperti melukis, bermain skateboard, bermain basket, mural dan lainnya dilakukan guna memberikan motivasi kepada anak binaan dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda 2019. Foto : Fajrin/Katakota.com

Saat gelaran Akar Jeruji, Satria berbagi soal skateboard, mulai dari seluk-beluk hingga teknik olahraga ekstrem tersebut. Ada pun teknik yang diajarkan mulai dari basic skateboard, belajar keseimbangan di atas papan skate hingga bisa meluncur di atas papan.

Agar lebih menarik, setiap anak juga dapat menjajal skateboard, sehingga tidak sekadar teori juga praktek langsung di lapangan sebagai edukasi positif dan menambah pengalaman.

“Kenapa ikut acara Akar Jeruji, buat gue ini movement yang positif, terlebih gue seneng sharing pengalaman skate ke semua orang,” katanya.

Bagi Satria, anak-anak di lapas tak boleh dikucilkan karena kesalahannya, melainkan perlu dibimbing dan diberikan dorongan agar bisa menjadi seseorang yang lebih baik ke depan.

Sementara itu, makna sumpah pemuda bagi Staria adalah bangga dan selalu mencintai indonesia.

“Gue mau anak-anak di lapas ini tidak merasa dikucilkan di negara sendiri, namun saling bangkit untuk jadi pemuda yang lebih baik dan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang banyak dan negara,” katanya.

– T-shirt printing

Anggota Komunitas Akar Jeruji mengajari anak binaan di LPKA Klas II Kota Tangerang, Senin (28/10). Beragam kegiatan seperti melukis, bermain skateboard, bermain basket, mural dan lainnya dilakukan guna memberikan motivasi kepada anak binaan dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda 2019. Foto : Fajrin/Katakota.com

Dalam gelaran Akar Jeruji, Mohan dan Fiyan berbagi ke anak-anak tentang praktek sablon. Praktek ini dinilai penting, karena bisa memberikan bekal kelak ketika keluar dari lapas.

Selain itu, industri clothing line yang memiliki tren positif dapat menjadi peluang mata pencaharian anak-anak muda ini setelah keluar dari lapas.

“Buat gue dan mas Fiyan, ini movement yang luar biasa dan jadi pengalaman yang sungguh tak dapat kami lupakan sepanjang perjalan hidup kami,” kata Mohan.

Uploader: Cecep Rahmat

FREE DOWNLOAD MUSIK AND SOFTWARE
FREE DOWNLOAD MUSIK AND SOFTWARE

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.