Katakota.com, -Umur Saya sudah 52 tahun banyak kenangan dalam sepak bola, sedih nggak juara waktu main di la liga, sedih nggak juara waktu main dua kali di final Liga Champions, tapi sedihnya tidak seperti malam ini.”
Kalimat itu diutarakan pelatih timnas U-23 Indonesia Luis Milla kepada asistennya, Bima Sakti seusai Indonesia tersingkir dari gelaran Asian Games 2018, pada Jumat (24/8) lalu. Menurut Bima dikutip dari akun resmi Instagram-nya, Milla pun menangis seusai skuat Garuda kalah adu penalti di babak 16 besar dari Uni Emirat Arab (UEA).
Pada konferensi seusai laga Indonesia kontra UEA, Milla melakukan hal yang tidak pernah dilakukannya selama 1,5 tahun melatih Hansamu Yama dkk, yakni menilai kinerja wasit. Milla secara terang-terangan menyerang dan menyalahkan wasit Shaun Evans yang dinilainya tidak memiliki level memimpin laga Asian Games 2018.
Kepada wartawan, Milla juga menyampaikan salam perpisahan. Tanpa bisa menjawab masa depannya di timnas U-23 Indonesia, Milla menyatakan, akan langsung pergi ke negara tempat dia berasal, Spanyol. Kontrak Milla memang habis bersamaan dengan usainya perjalanan skuat Garuda di Asian Games 2018.
Empat hari setelah Indonesia tersingkir, PSSI menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Selasa (28/8). Hanya masa depan Milla yang dibahas dalam rapat itu.
“Hasil rapat (Exco) memutuskan untuk mempertahankan coach Luis Milla sebagai pelatih. Sehingga kita meminta kontrak Milla setahun lagi,” kata Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi, seusai rapat Exco PSSI.
Menurut Eddy, keputusan Exco PSSI ini segera dikomunikasikan ke Milla agar tim kepelatihan segera terisi. Sebab tahun ini, jika Milla setuju bertahan, segera dibentuk tim sebagai persiapan timnas Indonesia menghadapi Piala AFF 2018.
Gelaran sepak bola tertinggi di Asia Tenggara itu, akan dimulai pada November sampai Desember mendatang. Sementara Milla, saat ini masih berada di Spanyol.
Kegagalan di Asian Games 2018, menurut Edy, membuat Milla terguncang. Itulah yang menyebabkan Milla meminta izin segera pulang ke Spanyol.
“Dia (Milla) minta kepada Saya untuk menenangkan diri dulu di kampung halamannya,” sambung Edy.
Tetapi Edy berharap, Milla segera mengiyakan tawaran kontrak baru tersebut. “Kita melihat Milla ini bisa membuat sepak bola kita semakin maju,” ujar Edy.
Edy menerangkan, suara mayoritas dari rapat Exco PSSI menginginkan perpanjangan kontrak Milla. Meski Milla masih belum berhasil membawa prestasi timnas Indonesia di level tertinggi, pelatih jebolan FC Barcelona dan Real Madrid tersebut, sudah membuktikan berhasi membuat fondasi dasar bermain para penggawa Garuda.
Terkait dengan kontrak baru, sumber di internal federasi menyampaikan memang akan ada peningkatan upah. Milla sejak melatih di Indonesia satu setengah tahun lalu, bergaji sebesar Rp 2,4 miliar per bulan. Jumlah tersebut belum termasuk pajak dan gaji dua asisten yang dibawa Milla dari Spanyol.
“Dia (Milla) minta kepada Saya untuk menenangkan diri dulu di kampung halamannya.” Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi.
Kontrak baru tawaran PSSI kali ini, memberikan nilai upah yang lebih tinggi. Tetapi, juga dengan target pertama mencapai gelar juara Piala AFF 2018 yang selama ini tak pernah dicapai para penggawa Garuda.
Kepala Staf Ketua Umum PSSI Iwan Budianto menambahkan, rapat Exco PSSI juga memutuskan asisten pelatih tetap diemban oleh Bima Sakti. Bima juga dibebani tugas baru, yakni menjadi pelatih kepala timnas U-15.
Sumber : CNNindonesia
Uploader : Cecep R./Ky


























