Beranda
Metro Pertama di Indonesia Warga Binaan Lapas Pemuda Tangerang Ikuti Wisuda Sarjana
Katakota.com- Sebanyak 32 warga binaan Lapas Pemuda Klas II A Tangerang mengikuti Wisuda Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang pada Sabtu (1/10/2022) di ICE BSD. Mereka merupakan lulusan program kampus kehidupan kerjasama antara Unis Tangerang dengan Kementerian Hukum dan HAM RI.
Rektor UNIS Tangerang Prof Mustafa Kamil mengungkapkan, narapidana yang diwisuda merupakan mahasiswa yang ikut dalam program kerjasama antara UNIS Tangerang dengan Kementrian Hukum dan HAM sejak 2018 lalu melalui program Kampus Kehidupan
“UNIS menjadi kampus pertama di Indonesia yang melakukan kerjasama dengan Kemenkum-HAM terkait pendidikan bagi narapidana. Pada hari ini, ada 32 narapidana yang diwisuda,” kata Prof Mustafa Kamil.
Dikatakan Rektor, narapidana tersebut menjalani perkuliahan seperti pada umumnya, hanya saja lokasi pembelajaran berada di Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang.
Para narapidana tersebut memiliki kasus hukum yang berbeda. Sejumlah narapidana sudah ada yang dinyatakan bebas dan ada juga yang masih menjalani hukuman. Maka itu, ada pendampingan dari puluhan petugas polisi khusus pemasyarakatan (polsuspas).
Dari hasil penilaian, Prof Mustafa mengatakan Indeks Prestasi Kumulitif (IPK) mereka semua di atas 3.00 sehingga menjadi kebanggaan bagi semua pihak meski harus menjalani perkuliahan dari balik tembok penjara.
“Maka itu kita harap ada kelanjutan dari program ini. Bagi yang sudah lulus bisa melanjutkan ke tingkat strata dua. Kita akan lakukan komunikasi dengan Kemenkum HAM setelah ini,” ungkapnya.
Direktur Pembinaan Narapida dan Latihan Kerja Produksi Thurman Hutapea memberikan apresiasi kepada UNIS Tangerang yang telah memberikan pendidikan kepada narapidana hingga proses wisuda. “Di pemasyarakatan sendiri banyak program pembinaan, salah satunya adalah pembinaan intelektual,” kata dia.
Ia mengungkapkan, narapidana yang mengikuti perkuliahan dalam program Kampus Kehidupan telah memenuhi syarat seperti telah dinyatakan tamat SMA/sederajat dan lain sebagainya.
Kemudian narapidana yang mengikuti program perkuliahan pun tak dikenakan biaya. Dirinya juga berharap jika program pendidikan bisa dilanjutkan ke yang lebih tinggi. “Kita berharap agar program ini ke depan bisa terus berjalan. Ini program pertama kali,” pungkasnya.(ditz)