Tangerang, Katakota.com– Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengadakan kegiatan Santiaji yang diikuti oleh Calon Legislatif (Caleg) di seluruh Kota Tangerang pada Sabtu (10/11). Partai besutan Romahurmuziy ini menargetkan kemenangan 3 besar yang disumbang dari suara milenial.
Ketua DPC PPP Kota Tangerang, Yati Rohayati menuturkan, Santiaji merupakan pembekalan dan pengarahan kepada caleg daerah pemilihan Kota Tangerang agar dapat memaksimalkan strategi dalam meraup suara pemilih di Pemilu 2019. Menurutnya pemilih milenial menjadi salah satu fokus pihaknya dalam meningkatkan suara serta memenuhi target 3 besar di Kota Tangerang.
“Melalui Santiaji caleg fokus mempersiapkan mental serta spiritualnya termasuk menyamakan visi misi dalam meraih kemenangan 3 besar di Kota Tangerang,” ujar Yati.
Dalam kegiatan Santiaji, pihaknya mengundang narasumber dari internal partai, Bawaslu, serta salah satu pemateri berasal dari generasi milenial. Upaya ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman caleg dalam berkampanye serta menarik dukungan masyarakat saat pemilihan umum April 2019 mendatang.
“Pemateri dari generasi milenial agar caleg dapat saling bertukar pandangan seperti apa pemilih milenial, serta berupaya meraih suara mereka, Kami menargetkan kenaikan suara dari saat ini ke peringkat empat ke peringkat tiga pada pemilu nanti disumbang dari pemilih milenial,” papar anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang ini.
Ketua Panitia Santiaji, Riyanto menambahkan, melalui kegiatan ini para caleg PPP dapat termotivasi serta semangat dalam meraup suara sebanyak-banyaknya guna mendukung kemenangan 3 besar di Kota Tangerang. Pihaknya menargetkan dari 5 kursi saat ini dapat meraih minimal 8 kursi dari 5 dapil di Kota Tangerang.
“Strategi yang akan diupayakan salah satunya meraup suara milenial,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kota Tangerang ini.
Sementara Anggota DPRD Fraksi PPP Provinsi Banten asal Dapil Kota Tangerang, H.Iskandar menambahkan, dalam meraih suara milenial perlu dilakukan pemetaan pemilih di daerah pemilihan. Kemudian caleg diharapkan tidak Gagap teknologi dengan media sosial seperti instagram, Facebook, twitter dan lainnya.
“Merekrut pemilih milenial tak bisa lepas dari tim yang juga berasal dari milenial, Karena mereka yang tau persis kehidupan milenial, Meskipun calegnya berusia diatas 40-50 tahun tetapi bagaimana kemudian tim yang mendampinginya harus dari milenial kata sekretaris DPW PPP Banten ini.
Lanjutnya, meraih suara milenial juga tak lepas dari kegiatan terkait kepemudaan contohnya festival band yang menghadirkan perwakilan pelajar dan mahasiswa. Namun perlu diingat juga banyaknya partai serta caleg perlu ditambah adanya pendekatan-pendekatan khusus seperti mengadakan diskusi publik yang mengajak kaum milenial.
“Kalau ini diterapkan oleh caleg, siapapun orangnya saya yakin milenial akan mendukung, bersimpati serta memilih dan bersama kita dalam rangka memenangkan pertarungan dalam pemilu legislatif 2019 nanti,” pungkasnya.(dit)
