DBD di Banten Telan 26 Nyawa

54
ilustrasi

Serang, KataKota.com – Selama periode Januari 2016, ditemukan sebanyak 785 orang terserang demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Provinsi Banten dan 26 orang dari mereka meningal dunia.

Hal tersebut terungkap berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten untuk periode tanggal 1-31 Januari 2016.

Kepala Dinkes Provinsi Banten M Yanuar mengatakan kasus DBD terbanyak terdapat di Kabupaten Tangerang dengan 270 penderita dan korban meninggal 13 orang. Dengan kondisi tersebut Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah menyatakan DBD sebagai kejadian luar biasa (KLB).

“Sampai saat ini yang kami terima resmi pemberitahuan dari kabupaten/kota, baru Kabupaten Tangerang yang sudah KLB. Lainnya belum ada surat yang masuk ke kami,” ujar Yanuar, dikutip dari Beritasaru.com, Rabu (3/2).

Sedangkan urutan kedua adalah Kabupaten Pandeglang dengan 224 kasus, lima di antaranya meninggal dunia.

Lebih jauh Yanuar menjelaskan, daerah lainnya yaitu Kota Tangerang Selatan 100 kasus dengan dua orang meninggal dunia, Kabupaten Serang 50 kasus tiga meninggal dunia. Selanjutnya Kota Serang 44 kasus satu orang meninggal dunia, Kota Cilegon 30 kasus dua meninggal dunia.

“Kabupaten Lebak 35 kasus dan Kota Tangerang 32 kasus. Sampai saat ini belum ada laporan meninggal dunia, mudah-mudahan tidak ada,” ujarnya.

Yanuar mengatakan, pihak Dinkes Banten bergerak cepat menanggulangi kejadian ‎tersebut dengan melakukan langkah-langkah, antara lain menyampaikan surat edaran kesiapsiagaan menghadapi KLB DBD.

“Kami sudah mendistribusikan logistik diantaranya insektisida, larvasida, dan alat penunjang cepat diagnostik DBD. Tim kami juga sudah turun ke lapangan,” katanya.‎

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Banten, ‎Didin Aliyudin, mengatakan secara keseluruhan anggaran yang dialokasikan Dinkes Banten untuk penyakit menular (termasuk DBD) senilai Rp 1,65 miliar. (eq/kk)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.