Korban Tewas Imbas Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki: 1 Keluarga Tertimbun, Biarawati Meninggal

3

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus pada Minggu (3/11/2024) sekitar pukul 23.50 Wita.

Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT, tercatat ada sembilan orang tewas akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Adapun seluruhnya tercatat merupakan warga Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur.

“Informasi sampai jam ini, korban jiwa ada sembilan orang. Delapan dewasa dan satu anak. Itu ada beberapa desa ada di Kecamatan Wulanggitang,” kata Kepala BPBD NTT, Cornelis Wadu, Senin (4/11/2024) pagi, dikutip dari Tribun Flores.

Menurut laporan dari jurnalis Tribun Flores, enam korban jiwa merupakan satu keluarga yang terjebak akibat rumah yang ditinggali roboh pasca erupsi.

Untuk sementara, keenam jenazah itu disemayamkan di teras rumah tetangga.

Lalu, ada satu orang yang juga anggota keluarga korban turut tertimpa reruntuhan rumah dan masih dalam proses evakuasi.

Sementara, dua korban lainnya yang dikabarkan meninggal dunia sempat dibawa ke UGD Puskesmas Boru untuk menjalani perawatan.

Lalu, ada salah satu korban tewas merupakan biarawati Katolik bernama Sr Nikolin Padjo SSpS.

Dia disebut meninggal dunia pada Senin dini hari sekitar pukul 00.00 Wita.

Adapun kabar tewasnya biarawati Nikolin ini dibenarkan rekan sejawatnya yaitu biarawati Sinta Eren.

“Tapi ya memang Suster Nikolin meninggal tadi malam. Kami dengar info sekitar jam 12 malam,” ujarnya.

Ketika diwawancarai Pos Kupang, Eren baru kembali dari lokasi erupsi tepatnya di Boru.

Eren mengaku maksud kembalinya dirinya ke lokasi erupsi untuk mengevakuasi biarawati lansia, postulan, serta siswa SMP Sanctissima Trinitas Hokeng yang tinggal di asrama.

“Saat ini kami sudah bawa mereka ke sini (Kewapante),” tuturnya.

Ia menerangkan, jenazah Sr Nikolin akan dibawa ke Kewapante setelah dievakuasi.

“Ya akan dibawa kesini hanya sampai ini teman-teman Suster mereka yang di biara kalau kami tadi ke sana hanya untuk evakuasi, ” tuturnya.

Eren mengungkapkan, Nikolin sebelum meninggal dunia, masih sempat berekreasi dengan sesama rekan komunitas.

“Kasian padahal tadi malam mereka masih senang, ” ucapnya.

Diketahui, Nikolin berasal dari Kampung Radha, Desa Bowali Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Flores, NTT.

Berdasarkan laporan dari BPBD Flores Timur, ada 14 desa yang terdampak akibat letusan Gunung Lewatobi Laki-laki.

Terbanyak adalah di Kecamatan Wulanggitang di mana enam desa terdampak yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru, dan Boru Kedang.

Lalu, di Kecamatan Ile Bura ada empat desa terdampak yaitu Desa Dulipali, Nobo, Nurabelen, dan Riang Rita.

Sementara di Kecamatan Titehena ada empat desa yang terdampak letusan Gunung Lewatobi Laki-laki yaitu Konga, Kobasoma, Bokang, Wolomatang, dan Watowara.

Lalu, untuk warga yang terdampak tercatat ada 2.734 KK atau 10.295 jiwa.

Pasca letusan ini, BPBD NTT memastikan bantuan logistik dari Pemprov NTT sudah disiapkan.

Kepala BPBD NTT, Cornelis Wadu menuturkan penyaluran logistik akan melalui daerah terdekat.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti arahan dari pemerintah setempat untuk penanganan lebih lanjut.

Pemerintah, katanya, memastikan penanganan masyarakat terdampak erupsi Ile Lewotobi Laki-laki berjalan.(tribunnews)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.