Banyak orang mendambakan tinggal di kota mandiri dengan mempertimbangkan akses transportasi yang terintegrasi dengan permukiman, perkantoran, pusat bisnis, dan beragam fasilitas umum. Untuk menjawab permintaan pasar, Sinar Mas Land terus mengembangkan Grand Wisata Bekasi sebagai kota mandiri di timur Jakarta.
Dari sisi akses transportasi, Grand Wisata Bekasi kini memiliki tiga gerbang yang langsung berhubungan dengan pintu tol dan jalan raya sehingga memudahkan para penghuni untuk bepergian ke berbagai tujuan. Di sisi utara Grand Wisata Bekasi, penghuni dapat langsung menggunakan pintu tol Jakarta–Cikampek (Japek) Km 21 dan jalan non-tol melalui akses Kalimalang menuju Grand Wisata Bekasi. Dari jalur barat, penghuni dapat melewati Jalan Raya Mustika Jaya, Setu, hingga akses menuju jalur Narogong. Jika keluar di sisi timur, pengendara dapat masuk ke tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 dan Jalan Raya Setu.
Kehadiran dua tol di pintu keluar Grand Wisata Bekasi tentu mempercepat perjalanan para penghuni. Dengan mengendarai mobil via tol Jakarta–Cikampek, penghuni dapat sampai di Bandara Halim Perdanakusuma dalam waktu 20 menit atau Jakarta International Container Terminal (JICT) selama 35 menit. Jika ingin ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta atau Pelabuhan Tanjung Priok, penghuni dapat menempuh perjalanan sekitar 55 menit. Di luar itu, pemerintah juga sedang membangun stasiun LRT Bekasi Timur yang direncanakan mulai beroperasi pada awal 2022. Bila ingin ke stasiun tersebut, penghuni dapat memanfaatkan layanan shuttle bus terjadwal yang membutuhkan waktu hanya 10 menit. Pada kuartal IV 2022, pemerintah juga menargetkan operasional kereta cepat Bandung-Jakarta yang melewati Bandara Halim Perdanakusuma.
“Dengan beragam akses itu, dapat dikatakan Grand Wisata Bekasi kini semakin mudah dijangkau. Karenanya, kami berani menyatakan bahwa Grand Wisata merupakan The Next New City seperti BSD City berikutnya di timur Jakarta,” ujar Herry Hendarta, CEO National Residential – Sinar Mas Land. Dengan kemudahan akses transportasi ke pusat kota dan sekitarnya, Herry meyakini bahwa memilki hunian dan tempat usaha di Grand Wisata Bekasi akan memiliki nilai investasi yang tinggi di masa mendatang. Menurutnya, hanya Grand Wisata sebagai kota mandiri di Bekasi yang memiliki akses paling dekat dengan dua pintu tol, yakni Japek dan JORR 2. Dengan demikian, para penghuni akan merasa nyaman tinggal di Grand Wisata Bekasi karena mudah menuju ke berbagai tempat di Jakarta, Bandung, Bogor, atau sekitar Bekasi.
Selain kemudahan akses, Grand Wisata Bekasi dilengkapi dengan sejumlah fasilitas hiburan, kesehatan, dan perkantoran. Ada tempat bermain air untuk keluarga yaitu Go! Wet Waterpark, Rumah Sakit Hermina, area kuliner terpadu dan Gelar Waroeng, area otomotif terpadu GW Auto Center, perkantoran seperti Grand Business Park, serta segera hadir Mall Living World dan Eka Hospital. Lokasi perkantoran tersebut terbilang premium karena dekat dengan Living World Grand Wisata Bekasi yang saat ini masuk tahap konstruksi. Grand Business Park juga dikelilingi lebih dari 4.000 perusahaan multinasional di Cibitung dan Cikarang sehingga cocok menjadi kantor pendukung industri. Dari Cibitung dan Cikarang hanya memakan waktu 10 menit ke Grand Business Park. Jika ingin ke CBD Jakarta dari tempat perkantoran tersebut, kita dapat menempuh perjalanan sekitar 35 menit.
“Lahan Grand Wisata Bekasi yang dikembangkan saat ini baru 25%, sehingga ke depan semakin banyak lagi akses dan fasilitas yang hadir di kawasan ini,” tutur Herry Hendarta.
Grand Wisata Bekasi kini memasarkan Torena+ dengan pencapaian prapenjualan sebanyak 50% sebelum diluncurkan akhir Maret ini. Selain Torena+, ditawarkan Garden Hous tahap 3 yang masih mengusung konsep rumah tiga fungsi. Sejak 2020 hingga 2021, Grand Wisata Bekasi juga menawarkan hunian compact dan multifungsi yang menyesuaikan dengan kondisi new normal. Hunian tersebut dijual mulai dari Rp900 jutaan dengan sejumlah kemudahan cara pembayaran seperti cicilan ringan atau subsidi DP. Sejumlah produk pilihan di Grand Wisata Bekasi dapat diperoleh dengan keringanan bayar melalui program Wish For Home dari Sinar Mas dan insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung pemerintah untuk pembelian rumah dan rumah susun sampai harga Rp5 miliar.(dit/ris)