Kisah Perjuangan Ustadz Arifin Ilham Sembuh dari Kanker

26
foto: Instagram/@kh_m_arifin_ilham

Katakota.com, -Ustaz Arifin Ilham kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat. Kali ini ia dirawat bukan karena sakit kanker nafosaring stadium 4 yang dulu pernah dideritanya. Melainkan karena terlalu lelah.

Beberapa sumber mengatakan, bahwa Ustaz Arifin memaksakan diri untuk berolahraga padahal baru menjalani kemoterapi dan saat itu kondisinya belum pulih betul. Ditambah lagi kondisi cuaca yang berubah-ubah, sehingga membuat kondisi Ustaz Arifin Ilham gampang drop.

Diketahui bahwa Ustaz Arifin Ilham sudah semakin membaik. Beberapa sahabatnya datang untuk berkunjung, seperti Ustaz Yusuf Mansur, Ustaz Solmed, Fadli Zon, Maruf Amin, Zulkifli Hasan, Anies Baswedan dan beberapa seleb lainnya, seperti Teuku Wisnu, Arie Untung dan lainnya.

Dilihat dari Instagram putranya, Alvin, Ustaz Arifin Ilham tampak sudah bisa duduk dan berbincang dengan teman-temannya.

 

Melihat kondisi Ustaz Arifin Ilham saat ini mengingatkan kita akan sebuah penyakit yang pernah diderita Ustaz kondang tersebut. Ustaz Arifin Ilham pernah mengindam kanker stadium 4, namun sungguh mukzizat dari Yang Maha Kuasa, dalam waktu 2 bulan Ustaz Arifin terbebas dari penyakit yang mematikan tersebut.

Di balik cepat sembuhnya kanker yang diderita, pastinya ada perjuangan Ustaz Arifin untuk melawan penyakitnya. Ustaz Arifin sangat bersyukur karena kanker nasofaring dan getah bening yang menggerogoti tubuhnya musnah dalam waktu singkat. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada semua orang, baik keluarga, santri dan lainnya.

 

 

View this post on Instagram

 

Hikmah Sakit SubhanAllah sahabatku sholehku, mari kembali kita renungi tentang hikmah sakit. Sakit Itu adalah ujianNya. Kemuliaan baginya karena sabar dan membuat malaikat yang selalu sehat takjub. Sakit adalah jalan kenabian Ayub yang menyejarah. Kesabarannya yang lebih dari batas (disebut dalam sebuah hadits 18 tahun menderita penyakit aneh) diabadikan jadi teladan semesta. Imam As-Syafi’i wasir sebab banyak duduk menelaah ilmu; Imam Malik lumpuh tangannya dizhalimi penguasa; Nabi tercinta kita pun pernah sakit oleh racun paha kambing di Khaibar yang menyelusup melalui celah gigi yang patah di perang Uhud. Bukankah setelah akhirnya sakit, semuanya semakin mulia di mata Allah bahkan juga di mata sejarah manusia. Sakit itu zikrullah. yang menderitanya akan lebih sering dan syahdu menyebut Asma Allah dibanding ketika dalam sehatnya. Sakit itu istighfar, dosa-dosa akan mudah teringat, jika datang sakit. Sehingga lisan terbimbing untuk mohon ampun. Sakit itu menguatkan tauhid. Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kita semakin sadar bahwa hanya Allah Maha Penolong. Sakit itu muhasabah. Dia yang sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri. Sakit itu jihad. Dia yang sakit tak boleh menyerah kalah; diwajibkan terus berikhtiar, berjuang demi kesembuhannya. Bahkan sakit itu ilmu. Bukankah ketika sakit, dia akan memeriksa, berkonsultasi dan pada akhirnya merawat diri untuk berikutnya ada ilmu untuk tidak mudah kena sakit. Sakit itu nasihat. Yang sakit mengingatkan si sehat untuk jaga diri. Yang sehat hibur si sakit agar mau bersabar. Allah cinta dan sayang keduanya. Sakit itu silaturrahim. Saat jenguk, bukankah keluarga yang jarang datang akhirnya datang membesuk, penuh senyum dan rindu mesra? Karena itu pula sakit adalah perekat ukhuwah. Sakit itu gugur dosa, anggota badan yang sakit dinyerikan dan dicuci-Nya. Sakit itu mustajab doa. Imam As-Suyuthi keliling kota mencari orang sakit lalu minta didoakan oleh yang sakit. Sakit itu salah satu keadaan yang menyulitkan syaitan; diajak maksiat tak mampu-tak mau; dosa lalu malah disesali kemudian diampuni. Sakit itu membuat sedikit tertawa dan banyak menangis, satu sikap keinsyafan yang disukai N

A post shared by Bang Muhammad Arifin Ilham (@kh_m_arifin_ilham) on

Ustaz Arifin menganggap penyakitnya itu sebagai ujian dan juga jihad. Namun di balik penyakit yang diderita, ada hikmah yang bisa diambil. Seperti halnya yang disampaikan dalam video singkat yang diposting di Instagram pribadinya @kh_m_arifin_ilham.

Kanker nasofaring merupakan jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Untuk melawan penyakitnya tersebut, Ustaz Arifin menjalani pengobatan rutin selama dua bulan, sebelum akhirnya dinyatakan sembuh. Proses yang dianggap sangat cepat untuk membasmi kanker tersebut mengejutkan pihak medis, terutama dokter yang menangai Ustaz Arifin.

Menjalani pengobatan kanker bukan perkara mudah. Ustaz Arifin merasakan sesuatu yang tak biasa usai menjalani perawatan karena efek samping dari pengobatan, seperti mengalami suara yang serak dan wajahnya menghitam. Hal itu memang bisa terjadi karena pengaruh atau efek dari kemoterapi. Hal ini memang wajar, mengingat obat untuk mematikan kanker memang sangat keras. Bahkan efek samping dari pengobatan tersebut bisa menyebabkan perubahan pada kuku, menggelapkan lidah, gusi, dan jari. Sebagian besar reaksi kulit terjadi dalam waktu tiga minggu setelah memulai kemoterapi dan selesai 10-12 minggu setelah menghentikan pengobatan.

Kini, baik keluarga, santri dan warganet ramai-ramai mendoakan Ustaz Arifin Ilham agar segera di berikan kesehatan dan bisa berdakwah seperti dulu lagi.

Tampak istri pertama Ustaz Arifin, Yuni mengunggah foto kebersamaannya dengan sang suami dan anak-anak. Ia menuliskan ” Subhanallah Walhamdulillah kembali sehat ya sayang.” Ungannya tersebut, diserbu warganet untuk mendoakan kesembuhan Ustaz Arifin.

 

 

View this post on Instagram

 

🌺❤️Subhanallah Walhamdulillah kembali sehat yaa sayang..🌺❤️ @kh_m_arifin_ilham

A post shared by Yuni_Djamaluddin_Waly (@yuni_syahla_aceh) on

Sumber : Brilio.net

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.