Katakota.com, -Sengkarut permasalahan mafia pengaturan skor liga sepakbola Tanah Air perlahan mulai terurai. Hal ini berkat pemeriksaaan intensif oleh Satgas Mafia Bola terhadap Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.
“Secara pribadi saya membayangkan detik-detik terakhir saya mencapai dua terminal penting, yaitu mengakhiri kepengurusan tapi juga sekaligus menyongsong keputusan proses hukum ini,” ujar Jokdri.
Polisi menyebut pria yang akrab disapa Jokdri itu mengakui telah memberi perintah terhadap orang suruhannya untuk mengambil barang bukti di kantor Rasuna Office Park yang telah diberi garis polisi.
Jokdri itu diketahui menyuruh dua orang karyawannya Muhammad Mardani Mogot (sopir Jokdri), Musmuliadi (OB di PT Persija).
Meski telah resmi menyandang status tersangka, Jokdri dikabarkan akan tetap menjabat sebagai (Plt) Ketua Umum PSSI.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Gusti Randa menjelaskan, sesuai kesepakatan Exco, Jokdri akan menjabat hingga Kongres Luar Biasa (KLB) yang kemungkinan digelar pada Mei atau April mendatang.
Ketua Umum Jakmania, Ferry Indrasjarief rela gelar juara Liga 1 2018 Persija Jakarta dicabut jika terbukti melakukan praktik match fixing. Bahkan, Ferry mengatakan Jakmania akan jadi garda terdepan mendesak tim kesayangannya untuk segera mengembalikan trofi juara.
“Jakmania selalu akan mendukung semua tindakan yang membuktikan untuk membongkar mengenai mafia skor pertandingan segala macam, itu kami dukung. Sepak bola kita harus bersih. Tapi tolong jangan tendensius,” terang Ferry.
Di sisi lain, Wakil Satgas Anti Mafia Sepak Bola, Krishna Murti, memuji beberapa klub Liga 1 Indonesia yang diakuinya jujur serta bersih dari persoalan pengaturan skor yang belakangan ini tengah ramai diperbincangkan.
“Menurut salah satu wasit yg diperiksa: “UNTUK KHUSUS TAHUN 2018 Kemarin, KLUB INI TERMASUK SALAH SATU YANG SAMA SEKALI TIDAK MAU KASIH APAPUN KE WASIT.” Tulis Krishna melalui akun media sosialnya.
Sumber : Line Today