Katakota.com- Tari Cokek Sipadmo salah satu kesenian tradisional yang berasal dari etnis keturunan Tionghoa atau Cina Benteng. Henny Lim selaku pengurus Kampung Budaya Tehyan Neglasari menjelaskan, Tari cokek sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, sejarahnya terdapat tuan tanah bernama Tan Soe Kek yang menjadi cikal bakal nama cokek, ia gemar menerima tamu. Tarian cokek saat itu dipakai untuk menyambut tamu-tamu yang datang serta kerap ditampilkan di Klenteng-Klenteng pada acara tertentu.
Namun seiring berjalannya waktu berubah menjadi tarian hiburan dimana cokek yang tadinya setiap gerakan mengandung filosofi kehidupan telah berubah berkonotasi negatif.
“Kami revitalisasi kembali tari Cokek Sipadmo keasliannya, dimana mengambarkan gadis remaja yang ingin melangkah ke dunia luar, dalam tari diajarkan kalau mau melihat dunia luar harus selalu menjaga hati ditandai dengan gerakan tangan yang menutupi hati, kalau sudah menjaga hati pasti setiap perilaku yang dilakukan akan baik, lalu juga ada gerakan menunjuk kepala dan panca indera yang harus dijaga, lalu pakaiannya pun tertutup,” ungkapnya.
Dalam rangka melestarikan tari cokek sipadmo Henny bersama warga kampung Tehyan berlatih tari cokek sipadmo. Bahkan juga turut melatih remaja setempat hingga beberapa sekolah sebagai salah satu ekstrakurikuler.
“Dalam berbagai kegiatan kami tampilkan tari cokek , untuk sekolah sudah ada sekitar 3 sekolah yang diajarkan tari cokek sipadmo minimal mereka mengetahui kesenian tradisional asli warga Kota Tangerang,” pungkasnya.(Adit)