5 Agustus Jadi Hari Terpendek di Bumi Sepanjang Tahun 2025, Ini Penjelasannya

2

Hari ini, Selasa, 5 Agustus 2025, menjadi hari terpendek di Bumi. Fenomena ini terjadi karena adanya percepatan rotasi bumi.

Melansir laman Space, hari ini tidak hanya menjadikannya sebagai salah satu hari terpendek di sepanjang tahun 2025, tapi juga sejak pencatatan dimulai pada tahun 1973 silam.

Kita mungkin tidak akan merasakan seperti apa perubahannya. Namun, para ilmuwan menjelaskan bahwa pada hari ini, akan lebih cepat 1,25 milidetik dari standarnya satu rotasi penuh dalam satu hari, yakni 86.400 detik.

Mengapa Hal Ini Terjadi?

IN SPACE - In this handout provided by the National Aeronautics and Space Administration, Earth as seen from a distance of one million miles by a NASA scientific camera aboard the Deep Space Climate Observatory spacecraft on July 6, 2015. (Photo by NASA via Getty Images)Ilustrasi Bumi/ Foto: NASA via Getty Images

Laman Scientific American mengungkap rotasi Bumi dipengaruhi oleh inti dan atmosfer.

Para ilmuwan mengatakan selama puluhan tahun Bumi berputar lambat. Kini, rotasi Bumi telah bertambah cepat dalam beberapa tahun terakhir. Meski demikian, mereka pun belum memiliki penjelasan pastinya.

“Inti Bumi yang mengubah kecepatan rotasi Bumi dalam periode 10 tahun hingga ratusan tahun. Inti Bumi telah melambat selama 50 tahun terakhir, akibatnya Bumi menjadi semakin cepat,” ungkap Duncan Agnew, ahli geofisika di Scripps Institution of Oceanography, mengutip Yahoo.

Ada tiga tanggal di sepanjang tahun 2025 ini sebagai hari terpendek di Bumi, yakni:

  • 9 Juli 2025 (1,24 milidetik kurang dari 24 jam)
  • 22 Juli 2025 (1,36 milidetik)
  • Hari ini, 5 Agustus 2025 (1,25 milidetik)

Pada ketiga tanggal tersebut, variasi posisi bulan relatif terhadap ekuator Bumi, terutama deklinasinya dapat memengaruhi gaya pasang surut yang secara halus memengaruhi laju rotasi Bumi.

Menurut EarthSky, untuk memahami fenomena ini, kita perlu mendefinisikan apa itu hari. Periode rotasi Bumi yang sebenarnya adalah satu putaran penuh 360 derajat, berlangsung selama 23 jam, 56 menit, dan 4,1 detik. Hal inilah yang menjelaskan mengapa bintang dan planet tampak terbit di timur sekitar empat menit lebih awal setiap hari, dan mengapa langit malam berubah seiring musim.

Bumi bergerak di sepanjang jalur orbitnya mengelilingi matahari saat berotasi. Hari 24 jam yang kita jalani adalah hari matahari, yang diukur bukan pada bintang-bintang, tapi hanya pada satu bintang, yakni matahari.

Mengapa semua hal ini terjadi? Pakar terkemuka rotasi Bumi di Moscow State University, Leonid Zotov, mengungkap bahwa tidak ada yang menduga hal ini.

“Tidak ada yang menduga hal ini. Penyebab percepatan ini tidak dijelaskan,” ungkapnya, dikutip dari Time and Date.

Selain pemanasan global yang diduga berpengaruh menjadi penyebab percepatan ini, tapi kemungkinan besar adalah rotasi inti cair Bumi yang lebih lambat, yang menyebabkan bagian lain planet berputar lebih cepat.

Source : www.beautynesia.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.