Airin : Kota di Indonesia Harus Jadi Kota Kreatif

4
Katakota.com- Ketua Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia (APEKSI) sekaligus Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany didaulat sebagai pembicara dalam diskusi panel diacara Creative Cities Conference (ccc) 2019 di Ternate,Rabu (4/9).
Dalam diskusi tersebut Airin menjelaskan, Indonesia membutuhkan kota-kota kreatif untuk masa depan.
“Semua kota anggota APEKSI sudah menjadikan kota kreatif, khususnya ekonomi kreatif sebagai program utama.” ungkapnya.
Airin tampil pada diskusi panel sesi pertama CCC 2019, dengan topik “Sharing Pemimpin Daerah Kreatif” bersama Wali Kota Pekalongan HM Saelany Machfudz, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, dan Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah.
Para wali kota dan bupati yang tampil pada CCC 2019 ini semuanya  memasukkan kegiatan ekonomi kreatif dalam visi dan misinya. “Ekonomi kreatif menjadi inti dan andalan dari semua kota yang ada di Indonesia,” jelasnya.
M Rudy Salahudin selaku Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif Menko Perekonomian menyebut, ekonomi kreatif kini memberi kontribusi sebesar 13,77 persen terhadap ekspor nasional dan 7,44 persen pada PDB Indonesia. “Pertumbuhan dan peran ekonomi kreatif terus meningkat,” kata M Rudy Salahudin.
Indonesia sedang mengalami bonus demografi. Yakni lebih dari 60 persen penduduknya berusia produktif. Sepuluh tahun mendatang, lebih dari 70 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan.
“(Kebutuhan) kota-kota kreatif menjadi tumpuan untuk memanfaatkan bonus demografi sekaligus memberi kesejahteraan bagi 70 persen penduduk Indonesia,” kata Ketua Umum ICCN Tubagus Fiki Satari saat menyampaikan pengantar CCC dan Indonesia Cities Creative Network Festival (ICCNF) 2019.
Menurutnya, kota kreatif mencakup pengembangan kota yang memuliakan kreativitas, inovasi, inklusif, berkesinambungan, transparan, adil, dan ramah lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan yang relatif merata.(RIS)
BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.