Dua pegiat kampung tematik kota Tangerang yakni Budi Santoso pengagas kampung anggur dan AKP Subari polisi pengerak kampung talas mendapatkan penghargaan apresiasi prestasi ikon Pancasila tahun 2020.
Keduanya termasuk 75 ikon prestasi pancasila yang terpilih mewakili Propinsi di seluruh Indonesia dari berbagai kategori seperti olahraga, seni budaya, sains inovasi, kewirausahaan sosial, tokoh dan komunitas penggerak lintas iman. Penghargaan akan diberikan secara virtual pada 29 Agustus 2020 mendatang.
Berdasarkan surat pemberitahuan yang ditandatangani oleh kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan penetapan berdasarkan kriteria yakni warga negara Indonesia yang memiliki rekam jejak yang baik, memiliki karya inovasi yang inspiratif, prestasi atau karyanya yang diakui oleh masyarakat, bangsa dan negara dan atau internasional.
“Karya atau tindakannya memiliki dampak positif dan bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia dan memberikan inspirasi kepada masyarakat dan lingkungan sekitar,,” tulisnya.
Budi Santoso mengaku tak menyangka upayanya membangun lingkungan dengan semangat gotong royong di kampung anggur diapresiasi oleh BPIP.
Penghargaan tersebut menjadi motivasi dirinya bersama warga untuk terus membenahi lingkungan menjadi layak huni dan layak dikunjungi.
“Serta menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam membenahi lingkungan,” ujarnya.
Diketahui Kampung Anggur di Kelurahan Uwung Jaya terpilih menjadi juara 2 lomba kampung tematik kategori utama tahun 2020.
Dibalik kesuksesan kampung anggur ada sosok Budi Santoso ketua RW 03 yang mengerakan warga dalam membenahi lingkungan dan memberdayakan ekonomi setempat salah satunya melalui budidaya lebah.
Kemudian AKP Subari anggota Satuan Lalu Lintas Polres Metro Tangerang Kota menjadi sosok dibalik terbentuknya Kampung Tertib Lalu Lintas atau disingkat Talas. Upayanya bersama warga menjadikan asrama Polri di RW 04 Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Karawaci sebagai sarana edukasi masyarakat tentang Lalu Lintas.
Pria yang menjabat sebagai Kanit Turjawali ini menjelaskan, pembentukan Kampung Talas bermula dari program PHBS, Kampung Talas saat itu berprestasi dengan mendapatkan penghargaan tingkat Kota. Sejalan dengan program Pemkot dalam pembentukan Kampung tematik maka dirinya bersama warga bermusyawarah menjadikan lingkungannya sebagai Kampung tematik.
“Karena ini asrama Polri yang sebagian besar warganya 60-70 persen berlatar belakang kepolisian, maka kami sepakati kampung tematik yang identik dengan polisi, maka dibentuklah Kampung Talas atau Tertib Lalu Lintas,” kata dia.
Menurutnya pembentukan Kampung Talas tak sekedar mensukseskan program kampung tematik namun juga menyampaikan Undang-Undang Lalu Lintas kepada masyarakat.
“Kalau selama ini edukasi terkait lalu lintas didalam ruangan, maka di kampung Talas, pengunjung dapat mengetahui tertib lalu lintas secara langsung,” ujarnya.
Di Kampung Talas yang hijau dan berwarna tersedia alat peraga rambu lalu lintas, mural tentang lalu lintas, perpustakaan, kebun yang dikelola KWT dan lainnya.(adit)
Selamat dan Sukses buat bapak2 berdua….
#kampunganģgur
#kampungtalas
#kampungtematik