TANGERANG – Proyek pembangunan jembatan Sasak Rembaga yang berada tepat di tikungan Jalan Ciledug Raya menuju Jalan HOS Cokroaminoto, Tangerang, mengakibatkan kemacetan panjang yang tak terhindarkan, terutama pada jam sibuk.
Kemacetan panjang terjadi karena proyek pembangunan jembatan tersebut menutup setengah badan jalan sehingga kendaraan yang menuju Jakarta terpaksa harus berbagi jalan dengan kendaraan yang melintas dari arah sebaliknya. Kemacetan semakin diperparah karena ada banyak bus Transjakarta yang berhenti di halte dekat lokasi pembangunan proyek.
Jalan HOS Cokroaminoto Ciledug Macet Parah Imbas Proyek Pembangunan Jembatan Habiskan waktu ke tempat kerja Kemacetan yang terjadi membuat banyak pekerja menghabiskan waktu lebih lama untuk menuju tempat kerja, salah satunya Oni (43), warga Karang Tengah, Ciledug, Tangerang.
Oni yang sehari-harinya menggunakan bus TransJakarta perlu menghabiskan waktu dua jam untuk bisa menuju tempat kerjanya di Kemang, Jakarta Selatan.
“Parah sekali macetnya. Jadwal pulang pergi jadi berubah juga,” ujar Oni, Rabu (9/10/2024).
Untuk menghindari kemacetan di Jalan Ciledug Raya, Oni biasanya berangkat satu jam lebih awal. Ia juga mengulur waktu pulang. Meski begitu, ia tetap tak terhindar dari kemacetan.
“Dulu sebelum ada proyek ini berangkatnya jam 7, sekarang jadi jam 6. Pulangnya juga jadi lebih molor lagi,” kata Oni.
Keluhkan Macet Panjang di Ciledug, Warga Butuh 2 Jam Perjalanan ke Tempat Kerja Agar tak semakin lama terjebak macet, Oni yang biasanya turun dari bus TransJakarta di Halte Puri Beta 2 itu lanjut berjalan kaki menuju rumahnya.
“Saya jadinya jalan kaki. Sebelumnya saya kan turunnya di halte terakhir, CBD, Ciledug tapi karena jalurnya ditutup, jadi saya harus jalan (lewatin proyek),” jelas dia. Menguras uang dan waktu Warga Cipondoh, Tangerang, bernama Laili (33) kemacetan di Jalan Raya Ciledug telah menguras uang dan waktunya.
“Wah tekor ya. Saya jadinya ngongkos lagi dari sini (Halte Puri Beta 2) naik angkot, kalau naik ojek online mahal banget,” kata Laili, Rabu.
“Jadinya tekor banget. Tekor di waktu, tekor di uang,” sambung dia. Tekor Waktu dan Uang Laili berujar, sebelum terjadi kemacetan panjang akibat proyek pembangunan jembatan, biasanya uang yang ia keluarkan untuk biaya transportasi tak lebih dari Rp 25.000.
Namun, setelah adanya proyek pembangunan jembatan yang menimbulkan kemacetan, ia harus merogoh kocek lebih banyak lantaran perlu berganti transportasi dua kali.
“Semenjak ada proyek, saya jadinya jalan dari Halte Puri Beta 2 ke pom bensin Puri Beta supaya enggak kena macet. Terus baru naik angkot dari pom bensin,” ucap dia. Meski begitu, Laili hanya bisa pasrah. Ia berharap proyek pembangunan jembatan bisa segera tuntas.
“Semoga cepet selesai soalnya saya ngerasa tekor banget kalau harus turun dari Halte Puri Beta 2. Saya biasanya turun di Halte CBD,” ucap dia. Adapun proyek pembangunan jembatan Sasak Rembaga sudah berlangsung sejak 1 Juli 2024 dan dijadwalkan rampung pada 7 Desember 2024.(kompas.com)