Jakarta, KataKota.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan harga gabah yang cukup signifikan di tingkat petani. Akan tetapi pada tingkat selanjutnya, penurunan harga beras yang terjadi sangatlah kecil.
Kepala BPS Suryamin, seperti yang dilansir dari laman detik.com menyampaikan, harga gabah di tingkat petani turun 9,76%. Sementara beras di penggilingan hanya turun 1,84%, di tingkat grosir 0,44%, dan beras eceran turun 0,56%.
“Petani gampang menurunkan harga, tapi kalau penggilingan eceran itu tidak sejalan. Harusnya kalau petani turun, yang lainnya juga turun. Pedagang jangan terlalu banyak cari untung,” ujarnya, Jumat (1/4/2016).
Penurunan harga beras, kata Suryamin memang dikarenakan sudah mulainya panen pada beberapa daerah. Sehingga mampu meningkatkan pasokan di dalam negeri.
“Sudah ada terlihat panen raya, sudah mulai sekarang,” tegas Suryamin.
Berikut daftar harga beras pada tingkat penggilingan dibandingkan dengan Februari 2016:
- Harga beras premium Rp 9.785/kg turun 2,18% menjadi Rp 9.572/kg
- Medium Rp 9.622/kg turun 1,84% menjadi Rp 9.444/kg
- Rendah Rp 9.195/kg turun 2,17% menjadi Rp 8.995/kg
(eq/kk)