Lima – Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Peru.
Prabowo bicara sejumlah hal, salah satunya dampak teknologi bagi kehidupan manusia.
Mulanya, saat ini banyak sekali terobosan luar biasa di bidang teknologi.
Karena itu, para pemimpin dunia harus lebih bijaksana dalam menggunakan teknologi.
“Teknologi menuntut para pemimpin untuk lebih bijaksana, lebih sabar, lebih akomodatif karena kekuatan teknologi dapat membawa kemajuan yang signifikan bagi kehidupan manusia, namun kekuatan teknologi juga dapat menghancurkan kehidupan manusia dengan sangat cepat,” ujar Prabowo seperti dilihat detikcom dalam video yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (15/11/2024).
Oleh karena itu, Prabowo menekankan dirinya memilih jalan kolaborasi.
Komunikasi dan negosiasi selalu diupayakan. Sehingga kebijakan yang dihasilkan berdasarkan peraturan internasional dan mengutamakan kepentingan bersama.
Kepada para peserta APEC, Prabowo turut memperkenalkan Indonesia.
Prabowo menyebut Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas, dimana panjangnya setara dengan 27 negara di Eropa.
“Kita (Indonesia) mempunyai tantangan yang sangat besar namun kita diberkahi dengan sumber daya yang melimpah, wilayah yang luas, tanah dan air.
Kita beruntung karena dalam beberapa tahun kita dapat sepenuhnya mandiri dalam bidang energi dan swasembada energi, energi hijau,” ucap Prabowo.
“Kita mungkin akan menjadi salah satunya, dari sedikit negara, yang bisa mencapai 100% energi terbarukan dalam beberapa tahun terakhir,” tambahnya.
Prabowo turut menjelaskan potensi-potensi Indonesia lainnya. Beberapa di antaranya seputar bio energi dan bahan bakar nabati.
“Kekuatan utama kita akan datang dari bioenergi dari bahan bakar nabati yang bisa kita hasilkan.
Saya rasa, bersama dengan Brazil dan mungkin dengan Kongo, kita mempunyai potensi untuk memproduksi bahan bakar dari tanaman dan hal ini menurut saya akan menciptakan banyak peluang,” ujar Prabowo.
Prabowo menambahkan Indonesia juga diberkahi mineral dan sumber daya penting lainnya. Di kesempatan yang sama, Indonesia, kata Prabowo, juga bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi, bahkan setelah pandemi COVID-19.
“Pertumbuhan kita sekarang sekitar 5% lebih tinggi dari rata-rata global, inflasi kita berada pada 2%,” jelasnya.
Kemiskinan menjadi tantangan bagi Indonesia. Prabowo berharap pemerintahannya bisa menurunkan angka kemiskinan.
“Saya bertekad untuk menurunkannya (angka kemiskinan) dan kita mempunyai persentase yang signifikan dari anak-anak kita yang kekurangan gizi.
Saya juga bertekad untuk mengatasi masalah ini secara langsung,” imbuh Prabowo.(detik.com)