Ķatakota.com-Wakil DPRD Kota Tangerang Turidi Susanto menghimbau warga kota Tangerang sigap dalam memberantas virus chikungunya sebab saat ini masuk musim pancaroba.
Chikungunya merupakan penyakit tropis yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Albopictus dan Aedes Aegypti.
“Warga harus melakukan antisipasi pencegahan banjir dengan membersihkan ruang-ruang atau tempat genangan seperti penampung air, saluran air agar tidak ada dan menjadi tempat berkembang jentik nyamuk, dan jangan lupa jaga imun serta makan makanan bergizi,” Imbau Turidi pada Rabu (26/7/2022)
Politisi Gerindra ini juga meminta agar Pemkot Tangerang harus segera turun tangan menangani persoalan penyakit chikungunya dengan memberikan bantuan penyemprotan fogging dan lain sebagainya.
“Kita juga meminta Pemkot Tangerang melakukan evaluasi dengan membuat titik urgensi penanganan chikungunya,” katanya.
Sementara, bagi warga yang terkena chikungunya dan harus di rawat serta tidak memiliki BPJS, sebenarnya mekanismenya itu mudah, bila terjangkit dan parah, langsung saja bawa ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan.
“Disana nantinya puskesmas akan langsung membuatkan secara online dengan keterangan apabila rawat jalan atau rawat inap, selama statusnya bukan karyawan atau pekerja BPJS bisa dibuatkan asalkan memiliki KTP Kota Tangerang, dan semua biayanya dari APBD kota Tangerang,” ungkapnya.
“Sekarang sudah terkoneksi dengan 32 rumah sakit yang ada di Kota Tangerang untuk pelayan Dukcapil dan BPJS langsung dibuatkan gratis tanpa biaya dengan waktu 3 hari.,” tukasnya.
Sementara, dr. Dini Anggraeni, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi virus chikungunya dengan cara sederhana, yakni 3M plus.
“Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilakukan dengan 3M plus. Yakni, menguras atau membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat – rapat tempat penampungan air dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk,” papar Dini.
Sedangkan untuk plusnya, lanjut Dini, masyarakat bisa menaruh cairan larvasida atau abate pada tempat penampungan air yang telah dicuci bersih, menggunakan obat ataupun lotion nyamuk, hingga menggunakan kelambu pada saat tidur. (Dit)