Boyolali, Katakota.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menyatakan ada seratusan lebih rumah warga rusak akibat angin kencang dan tanah longsor di kawasan Desa Samiran dan Lencoh Kecamatan Selo.
“Kami sedang melakukan pendataan rumah warga yang dilanda bencana angin kencang dan tanah longsor di Kecamatan Selo, yakni sebanyak 198 unit,” kata Kepala BDPB Boyolali, Bambang Sinungharjo, di Boyolali, Rabu (5/12).
Menurut Bambang, 120 relawan bersama anggoata Polri, TNI dan lainnya sedang melakukan gotong-royong membantu korban yang ditimpa musibah bencana angin kencang dan tanah longsor, yang terjadi Selasa (sore 4/12).
BPBD menangani bencana angin kencang di Kecamatan Selo tepatnya di Dukuh Kuncen Samiran, dan Lencoh. Rumah warga yang rusak akibat diterjang angin kencang kebanyakan genteng dan asbes beterbangan.
“Insya Allah akan diupayakan bantuan kepada masyarakat terkena dampak itu. Untuk bencana tanah longsor di Dukuh Tegalsruni Desa Samiran Selo ada rumah yang mengalami rusak berat,” kata Bambang.
BPBD Boyolali sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan, desa, tokoh masyarakat, dan relawan untuk melakukan gotong-royong membantu korban yang kini sedang berlangsung. “Pemda dan BPBD telah menyiapkan dapur umum, bersama Dinas Sosial, relawan, Tagana dan PMI setempat,” katanya.
BPBD juga sudah mendistribusikan bantuan logistik ke lokasi untuk keperluan tiga hari ke depan sebanyak 25 paket untuk keluarga korban yang membantuhkan terutama rumahnya yang mengalami rusak berat. Widodo, salah seorang tokoh masyarakat Desa Samiran, mengatakan, bencana angin kencang diawali hujan deras yang terjadi di lereng Gunung Merapi dan Merbabu di kawsan Selo Boyolali, pada Selasa (4/12) sore.
“Kejadian itu hanya beberapa menit ketika hujan deras turun disertai angin kencang. Genteng dan atap beberapa rumah warga di Desa Samiran Selo beterbangan diterjang angin,” kata Widodo.
Menurut Widodo, setelah hujan dan angin reda warga membantu korban yang rumahnya rusak. Ketua RW/RT serta tokoh masyarakat setempat kemudian melakukan pendataan rumah terkena dampak.
Bahkan, warga bersama relawan juga membuka dapur umum untuk warga yang sedang bergotong royong membantu membersihkan di lokasi rumah korban yang terdampak. Warga gotong royong fokus di rumah korban, Kasdi, yang mengalami rusak terparah dari 22 rumah lainnya di Dukuh Kuncen Samiran.
Sumber : Republika
Uploader : Cecep R./Ky