Pertama Kali Digelar, Lomba Bertutur Nasional Diikuti Peserta dari 7 Provinsi

4
Pertama Kali Digelar, Lomba Bertutur Nasional Diikuti Peserta dari 7 Provinsi

Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Pemkot Tangerang melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) menggelar lomba bertutur Nasional 2021 untuk siswa SD dan SMP sederajat. Kegiatan yang pertama kalinya digelar itu diikuti oleh ratusan peserta perwakilan 20 Kabupaten Kota di 7 Provinsi.

Kepala DPAD Kota Tangerang Meita Bachareni mengatakan, Lomba Bertutur Nasional 2021 bertujuan meingkatkan kegemaran minat baca anak-anak serta kebanggaan terhadap nilai-nilai budaya, kecintaan terhadap pahlawan bangsa. Melalui lomba tersebut diharapkan dapat memperkenalkan potensi budaya dan sejarah yang ada di Kota Tangerang hal ini sejalan dengan upaya Pemkot Tangerang dalam membentuk identitas kota melalui kegiatan perpustakaan.

Rangkaian lomba telah dimulai pada pada 22 Oktober 2021 yang diikuti sebanyak 104 peserta dari 20 Kabupaten/Kota yang tersebar di 7 Provinsi yaitu Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta.

“Lomba dibagi dalam dua tahap, tahap pertama peserta mengunggah materi lomba di medsos dengan durasi 8-12 menit. Kemudian Grand Final siswa secara langsung memaparkan materinya dihadapan para Juri yang terdiri dari perwakilan Perpusnas, unsur pendongeng dan psikolog,” ungkapnya.

Ada pun materi yang dilombakan bersumber dari buku-buku kisah pahlawan baik yang sudah dipublikasikan atau belum, berupa cerita rakyat yang mengandung muatan lokal legenda perjuangan kepahlawanan atau legenda yang membangun karakter pendidikan karakter bangsa seperti sikap nasionalisme, cinta damai, jujur, disiplin, kerja keras dan lainnya.

“Dalam Lomba Peserta diberikan pilihan cerita yang mengangkat latar belakang tokoh, budaya dan peristiwa tempat bersejarah di kota Tangerang dan Banten diantaranya sejarah perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa, Nyimas Melati Singa Betina dari Tangerang, Mayor Daan Mogot, Asal usul pendekar Cisadane, Raden Arya Wangsakara, Mpo Ris dan lainnya,” paparnya.

Pustakawan Ahli Utama pada Perpustakaan Nasional Renus Siboro mengatakan, lomba bertutur memberikan dampak berupa kegemaran membaca serta kecintaan terhadap karya budaya bangsa melalui berbagai bacaan atau buku. Kemudian juga mengangkat dan mempopulerkan buku cerita daerah yang mengandung nilai kehidupan yang baik serta membangun karakter bangsa baik buku bernuansa cerita kepalhlawanan atau legenda.(ditz)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.