Katakota.com, -Peningkatan pengguna sepeda motor untuk melakukan perjalanan mudik diprediksi masih terjadi saat momentum libur Idul Fitri 1439 Hijriah atau Lebaran 2018.
Direktur Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pandu Yunianto mengatakan, sebanyak 8,5 juta pemudik diprediksi masih melakukan perjalanan mudik dengan kendaraan roda duanya.
Selain itu, pengguna angkutan umum diprediksi naik sebanyak 1.7 persen, yang terdiri penumpang pesawat naik 5 persen, dan moda transpotasi kapal laut mencapai 2,2 persen. Sementara pemudik yang menggunakan bus diangka 8 juta pemudik.
“Untuk yang naik mobil pribadi bisa mencapai 3,72 orang,” kata Pandu dalam acara Polemik MNC Trijaya Network ‘Mudik Asik’ di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat , Sabtu (2/6/2018).
Kemenhub telah memastikan kesiapan 490.013 bus yang akan beroperasi selama mudik Lebaran 2017. Sementara 47 terminal yang ada di Pulau Jawa juga siap untuk melayani pemudik menuju kampung halamannya.
“Kualitas bus sudah semakin baik. Kenyamanan juga sudah cukup. Hanya saja masyarakat itu fanatik kalau tidak naik bus PO tertentu. Kalau belum datang dia menunggu, sehingga penumpang tertumpuk. Jadi kami harapkan jangan memilih-milih bus,” jelasnya.
Pandu melanjutkan, Kemenhub juga mendorong adanya interkoneksi yang dilakukan setiap PO dengan menyiapkan angkutan lokalnya sebagai penambahan fasilitas kepada pemudik.
Selanjutnya, para PO itu juga diwajibkan untuk menaati aturan tarif atas dan tarif bawah selama arus mudik yang dipampangkan di setiap loket remsi perusahaannya.
“Kalau permasalahan sepeda motor karena kalau dari sisi biaya pakai sepeda motor itu memang lebih murah. Seperti Jakarta-Solo bisa mencapai Rp300 ribu buat suami istri. Tapi naik motor paling cuma sepuluh literan,” imbuhnya.
Pandu menambahkan, penggunaan motor bagi pemudik di daerah juga melambangkan sebagai sebuah kesuksesan bagi seorang pekerja di Jakarta.
“Juga motor membantu transportasi dalam bersilaturahmi di daerah,” pungkasnya.
Sumber : Okezone.com
