Akhmad Fauzan, Pengagas Kampung Tempe

37

Pemerintah Kota Tangerang tengah menggalakkan program Kampung tematik di setiap wilayah. Kesuksesan program membutuhkan peran dan kontribusi warganya tak terkecuali para pemuda.

Akhmad Fauzan (26) menjadi inisiator pembentukan Kampung tematik tempe di RT 03 RW 02 Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci. Diapun mengajak masyarakat dan pemuda setempat menggali potensi dan kearifan lokal.

Fauzan mengatakan, puluhan Kartu Keluarga (KK) telah mengembangkan usaha pembuatan tempe sejak puluhan tahun lalu. Keberadaan mereka pun dapat menjadi ikon yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan daya tarik wisata.

“Potensi dan kearifan lokal yang dimiliki kampung tempe ini dapat dikembangkan melalui inovasi agar semakin berkembang sehingga mengangkat kesejahteraan dan daya tarik wisata,” ujarnya.

Menurutnya, dalam mencapai tujuan pembentukan kampung tempe, mahasiswa kampus swasta di Tangerang ini menyampaikan gagasan dan inovasi kepada warga dan pemuda setempat.

Dia menjelaskan saat memulai membina dan sosialisasi kampung tempe terkendala waktu sebab para pengrajin tempe waktunya habis memproduksi dan menjual tempe.

“Mulai jam 1 siang pengrajin proses membuat tempe dan sorenya mempersiapkan tempe untuk malam di jual. Pulangnya jam 10 pagi jadi waktu nya habis begitu aja,” ujarnya.

Bahkan kata dia tidak sedikit warga blok tempe sempat menolak lingkungannya di bina dalam program Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Menurutnya penerapan PHBS menjadi syarat utama dalam membentuk kampung tematik yang layak huni dan layak dikunjungi.

“Tapi alhamdulilah sekarang mulai ada perubahan, sekarang gerakan tiap rumah harus ada tanaman sudah terlaksana,”kata dia.

Kampung tempe terus dikembangkan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas dan variasi produk berbahan dasar tempe. Upaya ini guna meningkatkan perekonomian warga setempat

“Inisiasi kampung tempe sejalan dengan program kampung tematik Pemkot Tangerang, warga setempat perlu dilakukan pembinaan agar kualitas dan kuantitas produk semakin meningkat, misalkan higienitas saat produksi, pemasaran, inovasi produk dan lainnya,” papar dia.

Menurutnya masing-masing pengrajin telah memiliki pelanggan tetap bahkan pelanggannya berasal dari hotel dan rumah makan. Selain itu kini juga muncul inovasi produk berupa tempe jenis premium, susu kedelai dan keripik tempe.(Adit)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.